Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
Konten dari Pengguna
Apa yang Perlu Menjadi Perhatian Pendidik ketika Menyusun Pertanyaan Refle
14 Oktober 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa yang perlu menjadi perhatian pendidik ketika menyusun pertanyaan refleksi adalah pertanyaan yang berkaitan dengan post test Modul 3 materi Refleksi dalam pembelajaran SD . Materi ini terdapat pada Kurikulum Merdeka.
ADVERTISEMENT
Refleksi merupakan suatu hal berupa umpan balik yang diberikan kepada peserta didik setelah melakukan pembelajaran. Hal ini berfungsi sebagai alat dalam mengetahui kepuasan peserta didik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, juga digunakan sebagai media dalam mengamati hasil yang nantinya dapat dievaluasi.
Yang Perlu Menjadi Perhatian Pendidik ketika Menyusun Pertanyaan Refleksi adalah Meminta Umpan Balik, Ini Penjelasannya!
Yang perlu menjadi perhatian pendidik ketika menyusun pertanyaan refleksi adalah meminta semua peserta didik untuk menyampaikan atau menunjukkan hasil refleksinya atau meminta umpan balik.
Menurut buku Supervisi Pendidikan, La Ode Muhammad Shalihin, Ridwan Y. Deluma, Vina Iasha (2023:46), umpan balik perlu dilakukan di dalam kelas oleh guru dan siswa secara timbal balik. Pemberian umpan balik dapat memotivasi siswa untuk belajar, mendorong siswa untuk tertarik pada pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, menimbulkan optimisme, hingga mengembangkan potensi metakognisi.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, dalam menyusun pertanyaan refleksi, ada yang perlu diperhatikan. Berikut ini apa yang perlu menjadi perhatian pendidik ketika menyusun pertanyaan refleksi.
1. Memastikan Semua Peserta Didik Terlibat
Tujuan utama refleksi adalah memastikan bahwa setiap peserta didik berpartisipasi aktif dalam proses ini. Oleh karena itu, pertanyaan yang disusun harus bersifat inklusif dan memungkinkan semua peserta didik untuk berkontribusi, baik bentuk lisan, tulisan, atau presentasi.
Pendidik dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih cara yang paling nyaman baginya dalam menyampaikan refleksi. Misalnya, melalui diskusi kelompok, jurnal, atau presentasi.
2. Pertanyaan Terbuka untuk Menggali Pemahaman
Pertanyaan refleksi sebaiknya bersifat terbuka atau tidak hanya mengharuskan jawaban "ya" atau tidak". Sebaliknya, pertanyaan yang dibuat perlu mendorong siswa untuk menggali pemahaman lebih dalam tentang pengalaman belajarnya.
ADVERTISEMENT
3. Menyesuaikan Tingkat Kesulitan Pertanyaan
Pendidik harus memperhatikan tingkat kesulitan pertanyaan refleksi sesuai dengan kemampuan kognitif peserta didik. Pertanyaan yang terlalu sulit bisa membuat siswa merasa tertekan atau bingung. Sementara pertanyaan yang terlalu mudah mungkin tidak menantang siswa untuk berpikir kritis.
Itulah yang perlu menjadi perhatian pendidik ketika menyusun pertanyaan refleksi adalah umpan balik dari siswa di kelas. Semoga referensi jawaban di atas dapat membantu menjawab pertanyaan dengan tepat. (DIA)
Live Update