Apakah Burung Merak Peka terhadap Rangsangan?

Ilustrasi Apakah Burung Merak Peka terhadap Rangsangan? Sumber: pexels/ NAUSHIL | SKYHAWK. ASIA

Apakah burung merak peka terhadap rangsangan? Burung merak yang terkenal dengan keindahan ekornya merupakan salah satu spesies yang peka terhadap rangsangan.

Rangsangan yang kerap diterima oleh burung merak dan membuatnya melakukan adaptasi yaitu saat merasa dalam bahaya. Selain itu, ketika melihat merak betina, merak jantan juga akan terangsang untuk mengembangkan ekornya.

Apakah Burung Merak Peka terhadap Rangsangan? Ini Jawabannya

Ilustrasi Apakah Burung Merak Peka terhadap Rangsangan? Sumber: pexels/ Pixabay

Mengutip dari buku Formulasi Pakan Burung Ocehan dan Hias oleh W. Widodo (2016: 50), burung merak dikelompokkan dalam dua jenis menurut daerah sebarannya, yaitu merak Jawa bersifat endemik di Jawa dan merak India tersebar di wilayah India dan sekitarnya.

Merak Jawa (Pavo muticus) secara spesifik didominasi dengan warna bulu hijau, sedangkan merak India (Pavo cristatus) didominasi dengan warna bulu biru.

Burung merak lebih dikenal pemakan berbagai jenis pakan, di antaranya adalah aneka macam serangga, rayap, cacing, ulat pisang, biji-bijian, dan sebagainya. Dalam pemeliharaan atau upaya

Lantas, apakah burung merak peka terhadap rangsangan? Ya, spesies ini begitu peka terhadap rangsangan. Berikut ini adalah contoh hal-hal yang dapat membuat burung merak terangsang.

1. Merasa Terancam

Ketika merak merasa terancam dengan kehadiran predator, maka burung ini akan mengembangkan ekornya. Ukuran ekornya yang besar melebihi tubuhnya ini akan membuatnya tampak lebih besar dan gagah.

Hal itu membuat predator ragu untuk mendekat karena melihat sosok merak yang semula kecil, mendadak berubah menjadi besar. Besarnya ukuran ini menjadi simbol kekuatan dan kegagahan merak sehingga predator tidak memandang remeh.

2. Melihat Betina

Merak jantan ketika melihat betina juga akan menerima rangsangan untuk menunjukkan pesonanya. Merak jantan akan mengembangkan ekornya yang indah sehingga tampak memesona di mata lawan jenisnya.

Selain itu, bulu jambul pada merak jantan yang dan bulu kecil di kepalanya diketahui berfungsi sebagai mekanosensor yang membuat rangsangan di udara. Gerakan tersebut mengirimkan sinyal kepada lawan jenisnya untuk merasakan bahwa sang jantan sedang "tebar pesona".

Ketika betina menyadari kiriman sinyal itu, kemungkinan untuk terjadinya perkawinan antara merak jantan dan betina semakin besar.

Apakah burung merak peka terhadap rangsangan? Setelah membaca penjelasan di atas, diketahui bahwa merak merupakan individu yang begitu peka terhadap rangsangan. (IMA)

Baca juga: Apakah Burung Merak Bisa Terbang? Ini Penjelasannya