Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Apakah Ghibah Membatalkan Puasa? Inilah Penjelasannya
8 Maret 2025 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apakah ghibah membatalkan puasa ? Gibah adalah aktivitas yang sering dilakukan tanpa sadar, terutama jika sudah berkumpul dengan teman-teman dekat.
ADVERTISEMENT
Sering kali para pelaku gibah tidak merasa bersalah karena mengganggap hal itu sebagai bagian dari pergaulan. Gibah sering dijadikan penghangat suasana di antara teman-teman akrab, bahkan ketika sedang berpuasa.
Apakah Ghibah Membatalkan Puasa?
Gibah adalah bergunjing atau membicarakan keburukan orang lain. Apakah ghibah membatalkan puasa? Ada dua pendapat tentang hal ini, yaitu membatalkan dan tidak membatalkan.
Namun semua sepakat bahwa gibah adalah perbuatan yang diharamkan, baik sedang puasa Ramadan ataupun tidak. Dalam kaitannya dengan puasa, ada 2 akibat dari perbuatan haram, yaitu membatalkan pahalanya saja atau pahala sekaligus puasanya.
Untuk mengetahui akibat gibah terhadap puasa, berikut adalah penjelasan tentang perkara-perkara yang membatalkan puasa, yang dikutip dari Fikih Puasa, Ali Musthafa Siregar (2021:26).
ADVERTISEMENT
1. Hal-hal yang Membatalkan Pahala Puasa dan Puasanya Sekaligus
Ada yang mengira bahwa batalnya puasa karena 2 hal saja, yaitu makan dan minum. Padahal puasa tidak sesederhana itu karena banyak hal lain yang harus dijaga agar puasanya tidak batal, termasuk puasa Ramadan.
Hal-hal yang membatalkan puasa adalah perkara-perkara berat, antara lain murtad, haid, nifas, melahirkan, gila, berhubungan badan, mengeluarkan sperma, muntah dengan sengaja, memasukkan benda dari lubang yang terbuka ke dalam rongga, mabuk dan pingsan.
Jika puasanya sudah batal maka tidak ada gunaya untuk diteruskan karena tidak akan pernah tercatat sebagai amal ibadah . Yang harus dilakukan orang tersebut adalah mengganti puasa tersebut di hari lain dengan kondisi yang lebih baik sesuai dengan syarat sahnya puasa.
2. Membatalkan Pahala tapi Tidak Membatalkan Puasanya
Seseorang berpuasa karena mengharapkan pahala dari Allah Swt. Namun ada orang yang terus berpuasa tapi sia-sia, yaitu orang yang pahala puasanya dihapuskan.
ADVERTISEMENT
Orang tersebut tidak melanggar atau mengalami hal-hal seperti nomor 1 di atas tapi melakukan hal buruk lainnya. Dengan kata lain, orang tersebut hanya akan mendapatkan lapar dan haus.
Ciri-ciri orang seperti itu dijelaskan dalam sebuah hadis sebagai berikut ini, "Ada lima perkara yang membatalkan pahala puasa, yaitu berbohong, gibah, adu domba, melihat dengan syawat, dan sumpah palsu." (HR. Ad-Dailami)
Apakah ghibah membatalkan puasa? Gibah tidak membatalkan puasa sehingga tidak harus menggantinya, tapi orang itu tidak mendapatkan apa-apa dari puasa tersebut karena pahalanya sudah dihapus. (lus)