Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Apakah I'tikaf Harus di Masjid? Ini Jawabannya
19 Maret 2025 17:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Iktikaf adalah salah satu ibadah yang sering dilakukan pada saat bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Beberapa masjid bahkan menyelenggarakan ibadah iktikaf yang dapat diikuti oleh setiap orang. Namun, apakah i’tikaf harus di masjid?
ADVERTISEMENT
Iktikaf pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan membersihkan hati dari kesibukan dunia. Selama itikaf, seseorang fokus melakukan berbagai bentuk ibadah seperti salat sunah, membaca Al-Qur'an, berzikir, berdoa, dan memperbanyak amalan kebaikan lainnya.
Apakah I'tikaf Harus di Masjid?
Mengutip buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya, R. Syamsul B, dkk (2022:76), iktikaf secara bahasa adalah berdiam diri dan terus menerus melakukan sesuatu yang baik ataupun buruk. Lalu, apakah i’tikaf harus di masjid?
Secara umum, itikaf harus dilakukan di masjid, bukan di rumah atau tempat lain, karena itu adalah salah satu rukun dari ibadah iktikaf. Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 187: "Dan janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beriktikaf dalam masjid."
ADVERTISEMENT
Semua bagian masjid diperbolehkan digunakan untuk melakukan itikaf termasuk serambi atau terasnya. Adapun beberapa rukun iktikaf yang penting untuk dipahami. Berikut ini beberapa rukun iktikaf yang perlu diketahui sebelum melakukan iktikaf.
1. Niat (An-Niyyah)
Niat merupakan syarat utama dalam setiap ibadah, termasuk iktikaf. Niat ini cukup dilakukan di dalam hati tanpa perlu diucapkan secara lisan. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqih yang menyatakan bahwa tempatnya niat adalah di dalam hati.
Pentingnya niat ini terletak pada penegasan bahwa amalan dilakukan dengan tujuan ibadah, bukan sekadar tidur atau sekadar menetap di masjid. Tanpa niat yang tulus, iktikaf tidak akan sah di sisi Allah Swt.
2. Berdiam Diri di Masjid (Al-Lubts fi al-Masjid)
Berdiam diri di masjid merupakan inti dari iktikaf. Aktivitas berdiam diri ini bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, berzikir, berdoa, dan salat sunah.
ADVERTISEMENT
3. Masjid sebagai Tempat Iktikaf (Al-Masjid)
Masjid merupakan satu-satunya tempat yang sah untuk melaksanakan itikaf. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 187 yang menegaskan bahwa iktikaf dilakukan di masjid.
4. Orang yang Beritikaf (Al-Mu'takif)
Orang yang melakukan iktikaf disebut sebagai mu'takif. Syarat-syarat utama bagi seorang mu'takif adalah beragama Islam, berakal sehat, dan suci dari hadas besar. Orang yang beragama selain Islam tentu tidak sah melakukan iktikaf, karena ini adalah ibadah khusus umat muslim.
Selain itu, akal sehat juga penting karena seseorang yang kehilangan akal atau mengalami gangguan mental tidak mampu melaksanakan ibadah dengan benar. Adapun mengenai suci dari hadas besar, mu'takif tidak boleh dalam keadaan junub, haid, atau nifas selama berada di dalam masjid.
Apabila seorang mu'takif mengalami hadas besar, maka diwajibkan segera keluar untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan iktikaf.
ADVERTISEMENT
5. Puasa (Menurut Mazhab Maliki)
Menurut Mazhab Maliki, puasa merupakan rukun tambahan dalam iktikaf, sehingga seseorang yang melakukan iktikaf juga diwajibkan untuk berpuasa. Hal ini menjadikan iktikaf lebih sempurna karena puasa merupakan ibadah yang dapat membersihkan jiwa dan menguatkan ketakwaan.
Pandangan ini tidak dianut oleh mayoritas ulama, tapi tetap diakui oleh Mazhab Maliki sebagai bagian dari kesempurnaan iktikaf. Oleh karena itu, jika mengikuti pandangan Mazhab Maliki, iktikaf tanpa puasa dianggap tidak sah.
Jadi, apakah i'tikaf harus di masjid? Ya, iktikaf harus dilakukan di masjid sebagai salah satu rukun atau syarat dari itikaf. Ibadah ini merupakan sunah muakkadah (sunah yang sangat dianjurkan) dan memiliki banyak keutamaan, termasuk pengampunan dosa dan pahala yang besar. (BAI)
ADVERTISEMENT