Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Apakah UMKM Sulit Mencapai Economies of Scale Dibandingkan Perusahaan Besar?
11 Mei 2025 15:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apakah saudara setuju bahwa UMKM sulit mencapai economies of scale dibandingkan perusahaan besar? Pertanyaan ini muncul saat membahas daya saing UMKM dalam dunia bisnis yang kompetitif.
ADVERTISEMENT
Realitanya, perusahaan besar umumnya memiliki keunggulan dari banyak aspek. Contohnya modal, akses teknologi, dan kemampuan produksi yang menjadi peluang bagi mereka menekan untuk biaya per unit.
Apakah Saudara Setuju Bahwa UMKM Sulit Mencapai Economies of Scale Dibandingkan Perusahaan Besar? Ini Jawabannya
Economies of scale adalah konsep dalam ekonomi yang menggambarkan situasi ketika biaya produksi per unit barang atau jasa menurun seiring dengan meningkatnya jumlah produksi. Artinya, semakin besar skala produksi suatu perusahaan, semakin efisien proses produksinya, sehingga biaya per unit bisa ditekan.
Apakah saudara setuju bahwa UMKM sulit mencapai economies of scale dibandingkan perusahaan besar? Ya, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memang cenderung lebih sulit mencapai economies of scale dibandingkan perusahaan besar.
ADVERTISEMENT
Penjelasan lengkapnya dapat dilihat dari beberapa faktor utama yang menjadi pembeda antara UMKM dan perusahaan besar berikut:
1. Keterbatasan Modal dan Investasi
Salah satu hambatan utama UMKM adalah keterbatasan modal. Untuk mencapai economies of scale, suatu usaha perlu melakukan produksi dalam skala besar agar biaya rata-rata per unit bisa ditekan.
UMKM umumnya tidak memiliki cukup dana untuk membeli mesin produksi massal, menyewa fasilitas yang luas, atau merekrut banyak tenaga kerja terampil. Perusahaan besar, sebaliknya, punya akses ke pasar modal, pinjaman bank besar, dan investor.
2. Teknologi Produksi yang Terbatas
UMKM cenderung masih menggunakan teknologi yang sederhana atau bahkan manual. Sementara perusahaan besar biasanya sudah menggunakan otomatisasi dan teknologi canggih yang mampu memproduksi barang dalam jumlah besar dengan biaya per unit yang lebih rendah.
ADVERTISEMENT
3. Kapasitas Produksi Rendah
Berdasarkan buku Business Essentials: Economics, BPP Learning Media, (2010), economies of scale sangat bergantung pada volume produksi. Semakin banyak barang diproduksi, semakin rendah biaya tetap (fixed cost) per unit.
UMKM dengan pasar yang kecil biasanya hanya memproduksi dalam jumlah terbatas. Inilah yang membuat mereka tidak bisa membagi fixed cost secara efisien seperti perusahaan besar.
4. Skala Distribusi dan Jangkauan Pasar
Perusahaan besar memiliki jaringan distribusi nasional bahkan internasional. Inilah yang memudahkan mereka menjangkau pasar yang lebih luas. UMKM umumnya hanya bisa menjual produk secara lokal atau terbatas secara geografis. Tanpa skala pasar yang besar, produksi dalam jumlah besar juga tidak efisien.
5. Kesulitan Berinovasi dan Beradaptasi
Karena keterbatasan dana dan SDM, UMKM juga kesulitan untuk melakukan riset dan pengembangan atau menerapkan metode baru yang bisa menurunkan biaya. Perusahaan besar bisa lebih cepat berinovasi dan menerapkan sistem yang lebih efisien karena memiliki divisi riset dan pengembangan dan kapasitas untuk mengambil risiko.
ADVERTISEMENT
Demikian pendapat dan penjelasan untuk pertanyaan "Apakah saudara setuju bahwa UMKM sulit mencapai economies of scale dibandingkan perusahaan besar?". Secara umum, UMKM memang menghadapi tantangan besar untuk mencapai economies of scale seperti perusahaan besar. (DNR)
Baca Juga: 5 Fungsi Manajemen Keuangan dalam Perusahaan