Konten dari Pengguna

Asal Kata Aliran Cingkrik dalam Maen Pukulan Betawi? Inilah Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
26 Januari 2025 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi asal kata aliran cingkrik dalam maen pukulan Betawi. Sumber: Unplash/Haddad Azfa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asal kata aliran cingkrik dalam maen pukulan Betawi. Sumber: Unplash/Haddad Azfa
ADVERTISEMENT
Maen pukulan Betawi telah berkembang sejak masa lalu dan mengalami pasang surut. Salah satu aliran silat yang dikenal dalam maen pukulan khas Betawi adalah silat cingkrik. Dari mana asal kata aliran cingkrik dalam maen pukulan Betawi?
ADVERTISEMENT
Pencak silat dari Betawi memiliki peranan yang sangat penting dalam perguruan silat di Indonesia. Dahulu istilah tersebut hanya diartikan sebagai permainan yang melibatkan kontak fisik saja. Namun, seiring berjalannya waktu, maen pukulan menjadi seni bela diri yang digunakan dalam masyarakat Betawi.

Asal Kata Aliran Cingkrik dalam Maen Pukulan Betawi? Inilah Sejarah Singkatnya

Ilustrasi asal kata aliran cingkrik dalam maen pukulan Betawi. Sumber: Unplash/Haddad Azfa
Silat Cingkrik adalah aliran yang awalnya berasal dari daerah Rawa Belong. Menurut sesepuh, aliran ini diciptakan oleh Ki Maing.
Awalnya, Ki Maing belajar silat di Kulon (Banten dan sekitarnya). Sebelum menuntaskan silatnya, Ki Maing kembali ke Rawa Belong dan menciptakan aliran silatnya sendiri setelah dirinya memperhatikan gerak-gerik seekor monyet.
Setelah kejadian itu, Ki Maing sering bermain dan mengamati gerakan si monyet sampai akhirnya tercipta maen pukul Cingkrik. Kemudian, maen pukul Cingkrik disebarluaskan oleh ketiga murid andalan Ki Maing, yaitu Ki Saari, Ki Ajid, dan Ki Aki. Dari tangan ketiganya, gaya maen pukul Cingkrik berkembang secara berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Lantas, dari mana asal kata aliran Cingkrik dalam maem pukulan Betawi? Mengutip dari buku BATAVIA 1740 – Menyisir Jejak Betawi, Windoro Adi (2013:36), kata Cingkrik berasal dari kata jingkrak-jingkrak atau cingkrak-cingkrik yang berarti lincah.
Dalam aliran Cingkrik ini terdapat 12 jurus, yaitu jurus keset bacok, keset gedor, cingkrik, langkah tiga, langkah empat, buka satu, saup macan, tiktuk, singa, lokbe, dan longok.
Umumnya, 12 jurus diperkaya dengan sambut, yaitu sambut tujuh muka, sambut gulung dan sambut habis. Istilah sambut diartikan sebagai latihan perkalian pasangan yang sudah diarahkan.
Dengan adanya sambut ini, dapat melatih refleks seseorang saat diserang sehingga mereka mampu menghadapi serangan bertubi-tubi. Sebaliknya, sambut habis adalah refleks berantai untuk secepatnya mengakhiri serangan.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan tentang asal kata aliran cingkrik dalam maen pukulan Betawi yang berarti lincah. Kata tersebut terinspirasi dari pergerakan monyet yang sangat lincah. (NTA)