Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Aturan dalam Tarian Tradisional beserta Pengertian dan Contoh
1 Desember 2023 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak tarian yang berkembang di setiap daerah yang ada di Indonesia. Adapun orang yang melakukan tari disebut dengan penari. Sebagai seorang penari perlu mengetahui aturan dalam tarian tradisional agar tidak salah gerakan saat tampil di panggung.
ADVERTISEMENT
Tari yang berkembang di masyarakat diwariskan secara turun temurun agar tetap lestari. Kurang lebih terdapat 300 jenis tari yang berkembang di Indonesia. Setiap jenis tari memiliki cerita yang berbeda-beda.
Aturan dalam Tarian Tradisional
Aturan dalam tarian tradisional berupa gerakan pakem atau harus diikuti oleh penari adalah ciri-ciri tari tradisional. Selain itu, tari tradisional juga biasanya diiringi oleh musik khas daerah setempat dengan pakaian tradisional.
Mengutip dari buku Tari Tradisi Melayu Eksistensi & Revitalisasi Seni, Muhdi Kurnia, (2016:6), pengertian tari tradisional adalah tari yang sudah ada sejak zaman dulu dan mengalami perjalan sejarah panjang.
Gerakan pada tari tradisional juga mengikuti pada pola-pola tradisi yang ada. Pembagian tari tradisional beserta aturannya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Tari Klasik
Tari klasik adalah tarian yang tingkat keindahannya paling tinggi. Tari klasik dipelihara dengan baik sehingga bisa diwariskan sampai sekarang. Tari klasik dulunya ditampilkan di istana raja atau bangsawan.
Bentuk tarian pada tari klasik sudah diatur sedemikian rupa dan tidak boleh diubah sedikit pun. Apabila penari melakukan gerakan yang tidak sesuai, maka dianggap salah.
2. Tari Primitif
Berikutnya adalah tari primitif yang memiliki gerakan, busana, riasan, dan iringan sederhana. Biasanya terdapat pukulan ritmis yang muncul dari musik pengiringnya.
Contoh Tari Tradisional
Ada banyak contoh tari tradisional yang berkembang di seluruh wilayah Indonesia dan terus dilestarikan sampai sekarang seperti berikut ini.
1. Tari Saman (Aceh)
Tari Saman adalah tari yang berasal dari Aceh yang memiliki gerakan khas yaitu posisi duduk dengan tepukan ke tangan, paha, pundak, dan dada.
ADVERTISEMENT
2. Tari Piring (Sumatera Barat)
Contoh berikutnya adalah Tari Piring yang berasal dari Sumatera Barat. Tujuan Tari Piring adalah sebagai wujud syukur ketika panen.
3. Tari Zapin (Riau)
Tari Zapin adalah tari yang berasal dari budaya Melayu dan Arab serta termasuk tari berpasangan.
4. Tari Jaipong (Jawa Barat)
Terakhir adalah Tari Jaipong dari Jawa Barat yang memadukan gerakan pencak silat, tari ronggeng, dan tari ketuk tilu.
Baca Juga: 4 Fungsi Musik sebagai Pengiring Tari
Dalam menerapkan contoh tarian di atas, terdapat aturan dalam tarian tradisional yang harus diikuti oleh penari karena termasuk aturan pakem. Kalau ada gerakan tari yang tidak tepat, penari bisa dianggap salah. (GTA)