Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Bagaimana Bahasa Tulisan Fiksi? Ini Penjelasan dan Poin Pentingnya
18 Mei 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bahasa tulisan fiksi memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda dibandingkan dengan bahasa tulisan nonfiksi. Bahasa fiksi diciptakan untuk membawa pembaca ke dunia yang diciptakan oleh penulis.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, bahasa nonfiksi cenderung bertujuan untuk menyampaikan informasi secara faktual dan analisis. Jadi, keduanya memang tidak bisa disamakan.
Memahami Bagaimana Bahasa Tulisan Fiksi dalam Penulisan
Mereka menggunakan deskripsi yang kaya, dialog yang hidup, dan alur cerita yang memikat untuk membangun narasi. Penggunaan metafora, simile, dan berbagai perangkat sastra lainnya membantu untuk menggambarkan emosi, suasana, dan detail yang membuat cerita menjadi hidup.
Berdasarkan keterangan di buku Rangkuman Lengkap Bahasa Indonesia; SMP / MTs kelas 7/8/9, Tim Guru Indonesia, 2016, berikut adalah beberapa poin penting untuk lebih memahami bagaimana bahas tulisan fiksi dalam bidang penulisan.
ADVERTISEMENT
1. Konotatif
Bahasa dalam tulisan fiksi cenderung bersifat konotatif, artinya kata-kata yang digunakan memiliki makna lebih dari sekadar definisi harfiah. Penulis menggunakan kata-kata sebagai nuansa dan asosiasi yang lebih dalam.
2. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam fiksi bervariasi tergantung pada genre. Misalnya, novel fantasi menggunakan bahasa yang lebih formal dan arkais untuk menciptakan suasana dunia kuno, sementara novel roman menggunakan bahasa yang lebih emosional dan deskriptif.
3. Tidak Ada Sistematika Baku
Berbeda dengan tulisan nonfiksi yang mengikuti aturan tertentu, seperti dalam esai atau artikel, karya fiksi tidak memiliki format baku. Penulis lebih bebas menggali imajinasi dan mengekspresikan cerita tanpa batasan ketat.
4. Penggunaan Dialog
Dialog dalam fiksi adalah alat penting untuk mengembangkan karakter dan memajukan plot. Penulis fiksi menciptakan dialog yang mungkin tidak sepenuhnya realistis tetapi efektif untuk menyampaikan kepribadian karakter dan konflik dalam cerita.
ADVERTISEMENT
5. Emosi dan Perasaan
Demikian penjelasan singkat untuk lebih memahami bagaimana bahasa tulisan fiksi digunakan oleh para penulis. Fiksi menerapkan daya kreativitas dan imajinasi untuk menghibur dan memikat. Termasuk juga untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pembaca. (DNR)
Baca Juga: Mengenal Unsur Penting dalam Cerita Fiksi