Konten dari Pengguna

Bagaimana Cara Menyusun Kerangka Teks Laporan Hasil Observasi?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
4 September 2024 14:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bagaimana Cara Menyusun Kerangka Teks Laporan Hasil Observasi. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Nadine
zoom-in-whitePerbesar
Bagaimana Cara Menyusun Kerangka Teks Laporan Hasil Observasi. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Nadine
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara menyusun kerangka teks laporan hasil observasi? Menyusun kerangka teks laporan hasil observasi adalah langkah penting dalam menyampaikan informasi yang telah diperoleh secara sistematis dan jelas.
ADVERTISEMENT
Laporan hasil observasi biasanya digunakan untuk menjelaskan secara rinci hasil pengamatan terhadap objek atau fenomena tertentu. Penting untuk membuat kerangka laporan terlebih dahulu, untuk membuat laporan ini lebih terstruktur dan mudah dipahami,

Cara Menyusun Kerangka Teks Laporan Hasil Observasi

Bagaimana Cara Menyusun Kerangka Teks Laporan Hasil Observasi. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Patrick
Bagaimana cara menyusun kerangka teks laporan hasil observasi? Dikutip dari buku Struktur dan Kebahasaan, Taufiqur dkk (2017), laporan hasil observasi akan menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami jika mengikuti langkah-langkahnya dengan baik.
Kerangka ini tidak hanya membantu dalam penyusunan laporan, tetapi juga memastikan bahwa semua aspek penting dari hasil observasi tercakup dengan baik. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara menyusun kerangka teks laporan hasil observasi.

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil observasi. Fungsinya untuk memberikan gambaran umum tentang topik yang diamati.
ADVERTISEMENT
Dalam bagian ini, penulis perlu menyebutkan latar belakang pengamatan, tujuan dilakukannya observasi, serta deskripsi singkat mengenai objek atau fenomena yang diamati. Pendahuluan juga dapat mencakup pertanyaan penelitian atau hipotesis yang ingin dijawab.

2. Deskripsi Umum

Setelah pendahuluan, langkah berikutnya adalah menyusun deskripsi umum tentang objek atau fenomena yang diamati. Bagian ini bertujuan untuk memberikan pembaca pemahaman dasar mengenai topik yang diobservasi.
Dalam deskripsi umum, penulis bisa mencantumkan informasi seperti lokasi, waktu, kondisi lingkungan, dan karakteristik umum objek yang diamati. Deskripsi umum harus disampaikan secara ringkas namun tetap informatif, sehingga pembaca mendapatkan gambaran awal.

3. Deskripsi Bagian-Bagian

Bagian ini merupakan inti dari laporan hasil observasi. Pada bagian deskripsi bagian-bagian, penulis perlu menguraikan secara detail setiap aspek atau komponen dari objek atau fenomena yang diamati.
ADVERTISEMENT
Misalnya, jika yang diamati adalah sebuah tanaman, deskripsi bagian-bagian bisa meliputi akar, batang, daun, dan bunga. Setiap bagian perlu dijelaskan secara rinci, termasuk fungsi, kondisi, dan hubungannya dengan bagian lainnya.

4. Analisis dan Pembahasan

Setelah mendeskripsikan bagian-bagian objek atau fenomena yang diamati, langkah berikutnya adalah melakukan analisis dan pembahasan. Pada bagian ini, penulis perlu menganalisis data yang telah diperoleh dan membandingkannya dengan teori atau literatur.
Tujuannya adalah untuk menjelaskan makna dari hasil observasi, mengidentifikasi pola atau kecenderungan, serta memberikan interpretasi terhadap temuan yang diperoleh. Analisis ini juga dapat mencakup diskusi mengenai implikasi dari hasil observasi tersebut.

5. Kesimpulan

Bagian kesimpulan merupakan ringkasan dari keseluruhan laporan hasil observasi. Dalam kesimpulan, penulis harus menyimpulkan temuan utama dari observasi, menjawab pertanyaan penelitian, serta menyampaikan rekomendasi jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan harus ditulis secara singkat dan jelas, mengacu pada data dan analisis yang telah disampaikan sebelumnya. Selain itu, penulis juga bisa menambahkan saran untuk penelitian lebih lanjut atau langkah-langkah perbaikan yang dapat dilakukan.

6. Referensi

Bagian terakhir dari kerangka laporan hasil observasi adalah daftar referensi. Referensi berisi sumber-sumber yang digunakan dalam penyusunan laporan, seperti buku, jurnal, artikel, atau dokumen lainnya.
Itulah jawaban atas pertanyaan, "Bagaimana cara menyusun kerangka teks laporan hasil observasi?". Dengan mengikuti kerangka di atas, laporan hasil observasi akan menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami. (Msr)