Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bagaimana Ciri-ciri Hipotesis dalam Suatu Metode Ilmiah? Ini Jawabannya
4 Agustus 2024 9:40 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertanyaan tentang bagaimana ciri-ciri hipotesis dalam suatu metode ilmiah sering muncul ketika memulai proses penelitian. Hipotesis ini menjadi langkah penting karena nantinya akan berkaitan dengan hasil penelitian.
ADVERTISEMENT
Metode ilmiah merupakan prosedur ilmiah yang dirancang dengan sistematis untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan prinsip ilmu yang diperoleh dari pengalaman manusia serta mendapatkan teori atau ilmu baru.
Bagaimana Ciri-ciri Hipotesis dalam Suatu Metode Ilmiah? Ini Penjelasannya
Menurut buku Pengujian Hipotesis (Deskriptif, Komparatif, dan Asosiatif), Dian Kusuma Wardani (2020:15), hipotesis adalah suatu asumsi atau anggapan atau dugaan teoritis yang dapat ditolak atau tidak ditolak secara empiris.
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hupo artinya adalah sesuatu yang bersifat sementara, dan thesis berarti pernyataan atau teori. Secara harfiah arti hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara.
Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara, sehingga masih memerlukan pembuktian. Oleh karena itu bentuknya dinyatakan dalam bentuk 'pernyataan' dan sinkron dengan rumusan masalah .
ADVERTISEMENT
Jadi hipotesis dapat diterima maupun ditolak apabila cocok dan tidak terhadap data-data empiris. Untuk membuatnya, sebaiknya dirumuskan secara jelas, padat dan sederhana, harus dinyatakan dalam kali pernyataan, menyatakan pertauyan antara dua variabel atau lebih, serta harus dapat diuji.
Jadi bagaimana ciri-ciri hipotesis dalam suatu metode ilmiah? Berikut di antaranya.
ADVERTISEMENT
Jadi bagaimana ciri-ciri hipotesis dalam suatu metode ilmiah? Ciri-cirinya terlihat dari kalimat yang digunakan, isi dari peneliti yang menulisnya, serta strukturnya. Penulisan materi tersebut penting untuk diperhatikan agar laporan jelas dan mudah dipahami. (DVA)