Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bagaimana Praktik Pembelajaran PJOK yang Berpusat pada Peserta Didik?
21 September 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagaimana praktik pembelajaran PJOK yang berpusat pada peserta didik? Praktik pembelajaran seperti ini telah dilaksanakan di sebagian besar sekolah dan diteruskan ke sekolah-sekolah lain.
ADVERTISEMENT
PJOK adalah mata pelajaran yang melibatkan teori dan kegiatan fisik. Jika dahulu sudah ditentukan semua dari instansi dan guru maka sekarang siswa juga dilibatkan.
Bagaimana Praktik Pembelajaran PJOK yang Berpusat pada Peserta Didik?
Praktik pembelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan) merupakan salah satu penjabaran dari Kurikulum Merdeka. Dalam kurikulum ini terjadi pergeseran dari Teacher Centered Learning (TCL) ke Student Centered Learning (SCL).
Dalam SCL, peserta didik ditempatkan sebagai subjek dalam proses pembelajaran. Dengan perubahan ini diharapkan siswa mendapatkan semua yang dibutuhkan. Lalu, bagaimana praktik pembelajaran pjok yang berpusat pada peserta didik dilaksanakan?
Dikutip dari Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas II, Muhajir dan dan Zelda Raushanfikri (2022:24), strategi pembelajaran dalam PJOK yang berpusat pada peserta didik meliputi:
ADVERTISEMENT
1. Pengajaran Interaktif (Interactive Teaching)
Guru memberitahukan, menunjukkan atau mengarahkan sekelompok siswa untuk melakukan sesuatu. Guru mengontrol proses pengajaran. Peran siswa adalah mengikuti proses tersebut dan akan dievaluasi oleh guru.
2. Pos Pengajaran (Station Teaching)
Strategi ini disebut juga pengajaran tugas. Guru akan meletakkan tugas di beberapa pos yang harus diselesaikan siswa. Siswa harus berputar dari pos satu ke pos selanjutnya untuk menyelesaikan tugas.
3. Pengajaran Sesama Guru (Peer Teaching)
Strategi ini mengalihkan tangung jawab guru kepada peserta didik. Siswa akan belajar menghadapi sekelompok teman-temannya untuk memberikan pengarahan.
4. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Siswa dibagi dengan beberapa kelompok dengan latar belakang heterogen. Kelompok ini diberi tugas atau proyek. Keberhasilan kelompok diukur dari kemampuan penyelesaian tugas dan cara anggota kelompok melakukan kerja sama.
5. Strategi Pembelajaran Sendiri (Self-instructional Strategies)
Strategi ini melibatkan program yang ditetapkan oleh siswa sendiri dan mengurangi peran guru.
ADVERTISEMENT
6. Strategi Kognitif (Cognitive Strategies)
Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban dari tugas yang diberikan, yang disebut pembelajaran penemuan (inquiry learning). Tingkat keterlibatan siswa dilihat dari tingkat respon kognitifnya.
7. Pengajaran Beregu (Team Teaching)
Ini dilakukan ketika PJOK berada pada materi jasmani yang bersifat co-educational, yaitu melibatkan siswa putra dan putri, untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang berbeda.
Strategi tentang bagaimana praktik pembelajaran PJOK yang berpusat pada peserta didik harus disesuaikan dengan kondisi siswa dan besarnya kelas. Dengan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menjadi life-long learner. (lus)