Konten dari Pengguna

Bagaimana Sikap Kelompok yang Bersikap Rejeksionis terhadap Globalisasi?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
28 Mei 2024 15:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bagaimana Sikap Kelompok yang Bersikap Rejeksionis terhadap Globalisasi. Sumber: unsplash.com/ Danie Franco
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bagaimana Sikap Kelompok yang Bersikap Rejeksionis terhadap Globalisasi. Sumber: unsplash.com/ Danie Franco
ADVERTISEMENT
Globalisasi merupakan proses masuknya pengaruh asing ke dalam suatu daerah. Ada beberapa kelompok orang yang kontra terhadap hal tersebut dan disebut dengan rejeksionis. Lantas, bagaimana sikap kelompok yang bersikap rejeksionis terhadap globalisasi?
ADVERTISEMENT
Tentunya kaum rejeksionis itu bersikap menolak globalisasi. Setiap budaya asing dan perubahan yang terjadi akan selalu mendapatkan penolakan dari kelompok rejeksionis. Sikap penolakan dapat dilakukan secara halus maupun kasar.

Bagaimana Sikap Kelompok yang Bersikap Rejeksionis terhadap Globalisasi? Ini Jawabannya

Ilustrasi Bagaimana Sikap Kelompok yang Bersikap Rejeksionis terhadap Globalisasi. Sumber: unsplash.com/ Jakayla Toney
Bagaimana sikap kelompok yang bersikap rejeksionis terhadap globalisasi? Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa kaum rejeksionis akan menolaknya.
Hal tersebut berkaitan dengan pengertian rejeksionis itu sendiri yang menurut buku Pemikiran dan Perilaku Politik Kiai Haji Ahmad Dahlan oleh Ahmad Faizin Karimi (hal. 18), rejeksionis artinya menolak.
Adapun sikap kelompok rejeksionis jika dihadapkan pada globalisasi adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang rejeksionis lebih kolot dan skeptis dalam menjalani hidup di dunia yang semakin berkembang ini. Meskipun sikap rejeksionis memiliki arti yang negatif, tetapi sikap tersebut juga memiliki sisi positif bagi kebudayaan daerah.
Misalnya, masyarakat tidak mudah terkena pengaruh buruk dari budaya asing dan budaya lokal akan tetap terjaga orisinalitasnya.
Beberapa hal di atas menunjukkan bagaimana sikap kelompok yang bersikap rejeksionis terhadap globalisasi. Pada dasarnya kaum tersebut tidak terbuka terhadap budaya baru dan perubahan zaman. (IMA)