Konten dari Pengguna

Bagaimana Terjadinya Asteroid di Luar Angkasa? Inilah Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
12 Februari 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana terjadinya asteroid - Sumber: pixabay.com/willgard
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana terjadinya asteroid - Sumber: pixabay.com/willgard
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa teori yang menjelaskan tentang bagaimana terjadinya asteroid. Asteroid adalah objek batu atau logam yang mengorbit Matahari. Sebagian besar terletak di sabuk asteroid antara orbit Mars dan Jupiter, meskipun ada yang di luar sabuk tersebut.
ADVERTISEMENT
Ceres adalah asteroid terbesar dengan massa sekitar 27% dari total seluruh asteroid. Selain Ceres, asteroid besar lainnya adalah Hygeia, Pallas, dan Vesta.

Bagaimana Terjadinya Asteroid?

Ilustrasi bagaimana terjadinya asteroid - Sumber: pixabay.com/elg21
Penemuan asteroid dimulai ketika Giuseppe Piazzi, seorang astronaut Italia, menemukan Ceres pada tahun 1801. Pada abad ke-19, asteroid diklasifikasikan sebagai planet, tetapi kemudian diberi nama atau istilah baru, yaitu asteroid.
Berdasarkan buku Bumi dan Antariksa Kajian Konsep, Pengetahuan dan Fakta, Resyi A. Gani, S.Kom., dkk, 2021, terjadinya asteroid dimulai saat proses pembentukan tata surya, sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.
Berikut adalah penjelasan singkat bagaimana terjadinya asteroid di luar angkasa.

1. Pembentukan Tata Surya

Dimulai dari pembentukan tata surya. Tata surya terbentuk dari awan gas dan debu kosmik yang mengalami gravitasi dan tekanan, sehingga menyebabkan materi tersebut berkumpul dan membentuk protoplanet.
ADVERTISEMENT

2. Akresi

Materi di dalam protoplanet terus bertambah melalui proses akresi. Proses ini menyebabkan benda-benda kecil saling bertabrakan dan bergabung membentuk objek yang lebih besar.

3. Pembentukan Planet

Proses akresi terus berlanjut hingga membentuk planet-planet di tata surya, seperti Bumi, Mars, Venus, dan lainnya. Tapi, tidak semua materi dalam sabuk tersebut dapat menjadi bagian dari planet.

4. Sabuk Asteroid

Sisa-sisa materi yang tidak terakresi sepenuhnya di antara orbit Mars dan Jupiter membentuk sabuk asteroid. Kekuatan gravitasi Jupiter mengganggu proses akresi di daerah ini, mencegah pembentukan planet lainnya dan menyebabkan materi terpecah menjadi fragmen-fragmen kecil.

5. Peristiwa Tabrakan

Dalam tata surya, tabrakan antara asteroid atau dengan objek lainnya seperti komet atau planet pernah terjadi. Tabrakan ini menghasilkan asteroid-asteroid baru atau bahkan menyebabkan asteroid-asteroid yang ada hancur menjadi potongan-potongan yang jauh lebih kecil.
ADVERTISEMENT
Beberapa asteroid juga mengalami perubahan orbit akibat pengaruh gravitasi planet, interaksi dengan objek lainnya, atau efek dari pemanasan. Hal ini menyebabkan asteroid-asteroid tersebut keluar dari sabuk asteroid dan mendekati planet-planet atau Matahari.
Dapat disimpulkan bahwa bagaimana terjadinya asteroid merupakan hasil dari proses-proses alami dalam pembentukan dan evolusi tata surya. Terdiri dari gravitasi, akresi, dan interaksi antara benda-benda di luar angkasa. (DNR)