Konten dari Pengguna

Bagaimana Upaya Melestarikan Bangunan Candi Borobudur? Ini Jawabannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
13 September 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bagaimana Upaya Melestarikan Bangunan Candi Borobudur. Sumber: Pixabay/5527002
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bagaimana Upaya Melestarikan Bangunan Candi Borobudur. Sumber: Pixabay/5527002
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana upaya melestarikan bangunan Candi Borobudur? Terdapat berbagai cara yang sudah dilakukan untuk melestarikan Candi Borobudur, baik oleh para arkeolog hingga para ahli sejarah di Indonesia dan dunia.
ADVERTISEMENT
Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia yang terletak di pulau Jawa, tepatnya di Magelang, Jawa Tengah. Candi yang dibangun pada abad ke-9 ini masuk ke dalam situs warisan dunia UNESCO.

Bagaimana Upaya Melestarikan Bangunan Candi Borobudur? Ini Caranya

Ilustrasi Bagaimana Upaya Melestarikan Bangunan Candi Borobudur. Sumber: Pixabay/Jonathan-Smit
Berdiri sejak berabad-abad silam, Candi Borobudur rentan mengalami kerusakan. Terlebih karena lokasinya yang berada di alam terbuka, sehingga mudah terpengaruh oleh faktor cuaca dan iklim lingkungan sekitar.
Selain faktor alam, faktor pengunjung juga dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan candi dan lingkungan sekitarnya. Jika terjadi kerusakan, tentu akan sangat sulit untuk memperbaikinya lagi dan tidak akan bisa kembali seperti semula.
Karena itu, berbagai pihak sudah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan bangunan Candi Borobudur. Berikut beberapa di antaranya.
ADVERTISEMENT

1. Konservasi Bangunan

Upaya konservasi bangunan sebenarnya sudah lama dilakukan oleh Pemerintah Indonesia maupun bantuan dari negara lain.
Dikutip dari buku Desa Wisata Borobudur, Lilly T. Erwin (2012:7), pemugaran dan perawatan Candi Borobudur pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda yang dipimpin oleh Theodoor van Erp pada tahun 1907 hingga 1911.
Sempat terhenti akibat Perang Dunia II, akhirnya pemugaran dan perawatan kembali dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan UNESCO pada tahun 1973 sampai 1984.
Hingga kini, upaya konservasi bangunan dan cagar budaya Candi Borobudur masih terus dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur yang merupakan unit pelaksana teknis Kemenristekdikti yang berada di bawah Direktur Jenderal Kebudayaan.

2. Edukasi dan Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Selain konservasi bangunan, penting juga untuk mengedukasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar tentang pentingnya melestarikan Candi Borobudur.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat lebih memahami dan merawat bangunan Candi Borobudur dengan baik.

3. Pengawasan dan Pengaturan

Untuk menghindari kerusakan bangunan akibat faktor pengunjung, diperlukan peningkatan pengawasan serta membatasi jumlah pengunjung yang mengunjungi Candi Borobudur.
Terkait hal tersebut, sejauh ini sudah dilaksanakan secara rutin oleh PT Taman Wisata Candi yang merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pengelolaan destinasi wisata.
Demikian penjelasan mengenai bagaimana upaya melestarikan bangunan Candi Borobudur. Sebagai warisan dunia, diperlukan upaya konsisten dari seluruh pihak terkait agar Candi Borobudur tetap lestari. (YAS)