Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bentuk-bentuk Nasionalisme dan Contoh Sikapnya
21 April 2024 8:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bentuk-bentuk nasionalisme merupakan perwujudan rasa cinta terhadap tanah air. Masyarakat mengekspresikannya menurut tekad dan kemampuan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Nasionalisme dapat menyatukan suatu bangsa, tapi yang berlebihan dapat menghancurkan hubungan dengan negara lain. Meski bentuk nasionalisme yang sempurna sulit ditemukan, namun beberapa contoh dapat dijadikan pelajaran.
Mengenal Bentuk-bentuk Nasionalisme
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme adalah perwujudan satu konsep identitas bersama yang berusaha dipertahankan.
Dikutip dari Pendidikan Kewarganegaraan 1 untuk SMK/MAK Kelas X, Retno Listyarti dan Setiadi (2008:34), bentuk-bentuk nasionalisme yang ada di dunia, antara lain sebagai berikut.
1. Nasionalisme Kewarganegaraan atau Sipil
Nasionalisme kewarganegaraan diperoleh negara dari partisipasi aktif warganya. Nasionalisme ini ditulis Jean-Jacques Rousseau dalam buku Du Contract Social.
Contohnya, bangga menjadi bagian dari suatu bangsa, menjadi anggota partai politik atau siap membela negara jika dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
2. Nasionalisme Etnis atau Etnonasionalisme
Nasionalisme etnis merupakan legitimasi politik yang diperoleh negara dari budaya asal sehingga keanggotaan masyarakat dalam sebuah negara didapatkan secara turun-temurun.
Nasionalisme etnis dapat ditemukan pada negara-negara yang menerapkan hukum repatriasi. Contohnya adalah undang-undang yang memperbolehkan semua keturunan Yahudi untuk kembali dan memperoleh kewarganegaraan Israel.
3. Nasionalisme Romantik, Organik atau Identitas
Nasionalisme romantik terbentuk karena negara mendapatkan legitimasi politik secara alamiah. Nasionalisme dapat berbahaya jika cinta terhadap negara terlalu berlebihan.
Contohnya adalah nasionalisme di Jerman zaman nazi. Kebanggaan yang berlebihan tersebut menyebabkan kultus ras yang merasa lebih tinggi dari ras lain.
4. Nasionalisme Budaya
Legitimasi politik diperoleh negara dari persamaan budaya dan mengesampingkan perbedaan ras.
Contohnya, Cina yang terdiri dari berbagai suku dan ras menganggap semua warga negaranya sebagai rakyat Cina karena ada persamaan budaya. Dinasti Qing (Manchu) dan Mongol yang merupakan dinasti asing juga bersedia mengikuti adat istiadat Cina.
ADVERTISEMENT
5. Nasionalisme Kenegaraan
Nasionalisme kenegaraan merupakan variasi dari nasionalisme kewarganegaraan dan sering digabungkan bersama nasionalisme etnis. Nasionalisme kenegaraan sering dianggap sebagai penghalang demokrasi.
Contohnya, fasisme yang dikobarkan oleh Mussolini, pendiri Partai Fasis Nasional. Slogan Mussolini berbunyi: Semuanya di dalam negara, tidak satupun yang berada di luar negara, tidak ada satupun yang menentang negara.
6. Nasionalisme Agama
Negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Contohnya, nasionalisme di Irlandia bersumber pada persamaan agama Katolik, sedangkan nasionalisme di India bersumber pada persamaan agama Hindu.
Bentuk-bentuk nasionalisme di masa sekarang harus disertai dengan kesadaran sebagai bagian dari dunia. Nasionalisme yang berlebihan akan menjadi bumerang bagi bangsa itu sendiri. (lus)