Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Bentuk Kolaborasi Dilakukan Guru untuk Peserta Didik yang Belum Bisa Membaca
11 November 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bentuk-bentuk kolaborasi apa yang paling tepat dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah peserta didik yang belum mampu membaca? Kolaborasi yang bisa dilakukan ada beberapa macam bentuk .
ADVERTISEMENT
Guru harus kreatif dalam mengatasi permasalahan siswa yang belum bisa membaca tersebut. Kolaborasi dapat dilakukan dengan tenaga pendidik lain maupun melakukan kolaborasi metode mengajar satu dengan metode lainnya.
Bentuk-bentuk Kolaborasi Apa yang Paling Tepat Dapat Dilakukan oleh Guru untuk Mengatasi Masalah Peserta Didik yang Belum Mampu Membaca?
Bentuk-bentuk kolaborasi apa yang paling tepat dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah peserta didik yang belum mampu membaca?
Mengutip dari buku 62 Rekayasa Guru dalam Pembelajaran karya Dr. H. Mohammad Holis, M.Si (hal 295), dalam implementasi model belajar, memerlukan kemampuan guru dalam mendesain agar siswa merasa nyaman belajar dalam bentuk belajar sambil bermain.
Kemampuan ini tidak lepas bagaimana guru mampu membaca dan memahami karakter setiap siswa. Karena itu kolaborasi layanan antara guru mata pelajaran dan guru BK perlu intensitas yang cukup.
ADVERTISEMENT
Jadi bentuk kolaborasinya bisa dilakukan dengan kolaborasi dengan guru lainnya. Misalnya guru BK yang lebih mampu mengenali karakter siswa satu per satu serta gaya belajar yang paling efektif untuk setiap siswa.
Guru BK dapat melakukan tes gaya belajar yang paling efektif untuk masing-masing siswa. Setelah itu, guru mata pelajaran menggunakan metode yang disarankan kepada guru BK kepada setiap siswa.
Setiap siswa akan diajarkan cara membaca menggunakan metode yang berbeda antara satu sama lain. Tujuannya agar siswa bisa lebih cepat membaca huruf dengan lancar.
Kenapa harus dengan guru BK? Sebab, pendekatan yang digunakan oleh guru BK adalah pendekatan secara psikologi yang membuat proses belajar semakin baik karena mengetahui karakteristik dan gaya belajar siswa yang paling efektif dan mudah diterima secara personal.
ADVERTISEMENT
Model pembelajaran bisa dikolaborasikan antara belajar dan bermain agar suasana belajar membaca tidak menegangkan dan membosankan.
Bentuk-bentuk kolaborasi apa yang paling tepat dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi masalah peserta didik yang belum mampu membaca? Dari bacaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk kolaborasinya dapat dilakukan dengan kolaborasi bersama guru BK. (IMA)