Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bolehkah Puasa Syawal Tidak Berurutan? Inilah Jawabannya
1 April 2025 9:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bolehkah puasa syawal tidak berurutan? Pertanyaan ini sering kali ditanyakan oleh umat muslim yang akan menunaikan ibadah puasa Syawal setelah perayaan Hari Raya Idulfitri.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, puasa Syawal termasuk amalan sunah yang dianjurkan bagi umat muslim. Bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah ini tidak akan mendapatkan dosa. Akan tetapi, jika melakukan ibadah ini, maka akan mendapatkan pahala dan keutamaan yang lainnya.
Bolehkah Puasa Syawal Tidak Berurutan?
Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami istri dan lain sebagainya yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Salah satu puasa sunah yang dapat dilakukan umat Islam ialah puasa Syawal.
Puasa Syawal adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Dasar hukum dianjurkannya puasa Syawal terdapat pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al-Anshari, Rasullullah Saw bersabda, "Barangsiapa menjalankan puasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunah enam hari pada bulan Syawal, makanya seperti puasa selama setahun." (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
Keistimewaan bulan Syawal terdapat pada letaknya yang tepat setelah bulan Ramadan. Pada bulan Ramadan, umat Islam didorong atau berlomba-lomba berbuat kebaikan dan meraih ampunan dan rida Allah Swt.
Selanjutnya, bulan itu ditutup dengan yaumul-fithr (hari berbuka) atau hari Idulfitri, yaitu hari kemenangan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh mengisi Ramadan dengan ibadah yang ketakwaan.
Dalam pelaksanaannya, bolehkah puasa Syawal tidak berurutan? Para ulama berbeda pendapat tentang tata cara pelaksanaan puasa Syawal.
Namun, jumhur ulama tidak mengharuskan berturut-turut setelah Hari Raya Idulfitri. Meskipun hal itu dibolehkan karena tidak ada anjuran ataupun larangan dari Nabi Muhammad saw.
Mengutip dari buku Menjadi Takwa Dengan Puasa, Fajar Kurnianto (2014), pelaksanaan puasa Syawal dapat dilakukan dari tanggal dua sampai akhir bulan Syawal. Bisa dilakukan secara beriringan, bisa juga diselang-seling.
ADVERTISEMENT
Bolehkah puasa Syawal tidak berurutan? Berdasarkan pendapat dari berbagai ulama ada yang mengatakan bahwa pelaksanaan puasa Syawal tidak diharuskan secara berturut-turut bisa juga dilakukan secara beriringan maupun selang-seling. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. (NTA)