Konten dari Pengguna

Cara Kerja Bel Listrik dan Komponen Penyusunnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
7 Januari 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara kerja bel listrik. Sumber foto: Unplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara kerja bel listrik. Sumber foto: Unplash
ADVERTISEMENT
Elektromagnet dapat diaplikasikan dalam alat di kehidupan sehari-hari. Salah satunya pada bel listrik. Cara kerja bel listrik yang dilakukan dengan cara induksi magnet menjadi hal penting untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, rangkaian bel listrik sederhana ini mampu mengalirkan energi listrik sehingga suara bel bisa terdengar. Sebab, bel tersebut menggunakan inti besi yang dililitkan ke kawat dengan tujuan untuk memperkuat medan magnetik di sekitarnya.

Cara Kerja Bel Listrik

Ilustrasi cara kerja bel listrik. Sumber foto: Unplash
Bel listrik adalah peralatan sederhana yang memanfaatkan sifat kemagnetan. Alat ini juga menerapkan prinsip arus dan tegangan listrik agar bisa bekerja menghasilkan bunyi.
Mengutip dari buku IPA TERPADU Jilid 3B, Mikrajuddi, dkk. (hal 19), cara kerja bel listrik diawali dengan saklar ditekan hingga menutup rangkaian. Arus listrik mengalir dari sumber arus listrik (biasanya berupa baterai) menuju interuptor.
Kemudian arus tersebut menuju pegas baja dan selanjutnya menuju ke kumparan di besi U. Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan menyebabkan besi U berubah menjadi magnet dan menarik besi lunak yang melekat disekitar pegas baja.
ADVERTISEMENT
Dengan tertariknya besi lunak dan baja, maka membuat pegas baja memukul bel hingga berbunyi. Pada saat yang sama, hubungan pegas baja dengan interuptor terputus dan membuat arus listrik berhenti mengalir.
Berhentinya arus listrik tersebut mampu membuat besi U kehilangan sifat magnetnya. Hal ini berakibat pada pegas baja yang kembali ke keadaan semula.
Pegas baja yang kembali dengan interuptor dan seterusnya berulang kali. Proses itu yang terjadi berulang-ulang kali dapat menyebabkan bel terdengar nyaring.

Komponen Bel Listrik

Ilustrasi komponen penyusun bel listrik. Sumber foto: Unplash
Bel listrik menjadi alat untuk sistem keselamatan dan keamanan. Penggunaan ini menggunakan prinsip elektromagnetik yang terdiri dari beberapa komponen. Adapun komponen-komponen bel listrik bisa diketahui sebagai berikut.

1. Interuptor

Interuptor berfungsi sebagai sakelar otomatis untuk pemutus dan penyambung arus. Dengan adanya interuptor ini, perubahan arus dapat terjadi di kumparan primer dan dapat menimbulkan perubahan medan magnetik.
ADVERTISEMENT

2. Bel

Bel adalah peralatan sederhana yang dimanfaatkan untuk menghasilkan bunyi. Alat ini bisa menghasilkan bunyi jika ada arus listrik dan sifat kemagnetannya.

3. Kumparan Elektromagnet

Kumparan yang dipakai pada bel listrik adalah besi U. Kumparan besi U itu akan berarus dan menimbulkan medan magnet, baik di ujung maupun di dalam kumparan.
Besar medan magnet sebanding dengan kuat arus, rapat lilitan atau banyak lilitan per satuan panjang dan permeabilitas bahan yang ada di dalam kumparan. Hal ini bisa menimbulkan perubahan pada kekuatan magnet di dalam kumparan.

4. Baterai

Baterai adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Alat ini digunakan pada bel listrik untuk membantu bel menghasut bunyi.

5. Sakelar

Sakelar adalah alat yang digunakan untuk memutus atau menyambungkan aliran listrik pada suatu rangkaian. Dengan adanya sakelar, rangkaian tertutup dapat diubah menjadi rangkaian terbuka atau sebaliknya.
ADVERTISEMENT

6. Pemukul Bel

Pemukul adalah alat yang digunakan untuk membunyikan mangkuk bel agar bisa mencintai bunyi.
Cara kerja bel listrik sangatlah sederhana sehingga mudah dipahami oleh orang-orang. Adapun penjelasan mengenai komponennya diharapkan bisa menambah wawasan. (NTA)