Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cara Kerja Bel Listrik dan Komponen Penyusunnya
7 Januari 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Elektromagnet dapat diaplikasikan dalam alat di kehidupan sehari-hari. Salah satunya pada bel listrik. Cara kerja bel listrik yang dilakukan dengan cara induksi magnet menjadi hal penting untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, rangkaian bel listrik sederhana ini mampu mengalirkan energi listrik sehingga suara bel bisa terdengar. Sebab, bel tersebut menggunakan inti besi yang dililitkan ke kawat dengan tujuan untuk memperkuat medan magnetik di sekitarnya.
Cara Kerja Bel Listrik
Bel listrik adalah peralatan sederhana yang memanfaatkan sifat kemagnetan. Alat ini juga menerapkan prinsip arus dan tegangan listrik agar bisa bekerja menghasilkan bunyi.
Mengutip dari buku IPA TERPADU Jilid 3B, Mikrajuddi, dkk. (hal 19), cara kerja bel listrik diawali dengan saklar ditekan hingga menutup rangkaian. Arus listrik mengalir dari sumber arus listrik (biasanya berupa baterai) menuju interuptor.
Kemudian arus tersebut menuju pegas baja dan selanjutnya menuju ke kumparan di besi U. Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan menyebabkan besi U berubah menjadi magnet dan menarik besi lunak yang melekat disekitar pegas baja.
ADVERTISEMENT
Dengan tertariknya besi lunak dan baja, maka membuat pegas baja memukul bel hingga berbunyi. Pada saat yang sama, hubungan pegas baja dengan interuptor terputus dan membuat arus listrik berhenti mengalir.
Berhentinya arus listrik tersebut mampu membuat besi U kehilangan sifat magnetnya. Hal ini berakibat pada pegas baja yang kembali ke keadaan semula.
Pegas baja yang kembali dengan interuptor dan seterusnya berulang kali. Proses itu yang terjadi berulang-ulang kali dapat menyebabkan bel terdengar nyaring.
Komponen Bel Listrik
Bel listrik menjadi alat untuk sistem keselamatan dan keamanan. Penggunaan ini menggunakan prinsip elektromagnetik yang terdiri dari beberapa komponen. Adapun komponen-komponen bel listrik bisa diketahui sebagai berikut.
1. Interuptor
Interuptor berfungsi sebagai sakelar otomatis untuk pemutus dan penyambung arus. Dengan adanya interuptor ini, perubahan arus dapat terjadi di kumparan primer dan dapat menimbulkan perubahan medan magnetik.
ADVERTISEMENT
2. Bel
Bel adalah peralatan sederhana yang dimanfaatkan untuk menghasilkan bunyi. Alat ini bisa menghasilkan bunyi jika ada arus listrik dan sifat kemagnetannya.
3. Kumparan Elektromagnet
Kumparan yang dipakai pada bel listrik adalah besi U. Kumparan besi U itu akan berarus dan menimbulkan medan magnet, baik di ujung maupun di dalam kumparan.
Besar medan magnet sebanding dengan kuat arus, rapat lilitan atau banyak lilitan per satuan panjang dan permeabilitas bahan yang ada di dalam kumparan. Hal ini bisa menimbulkan perubahan pada kekuatan magnet di dalam kumparan.
4. Baterai
Baterai adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Alat ini digunakan pada bel listrik untuk membantu bel menghasut bunyi.
5. Sakelar
Sakelar adalah alat yang digunakan untuk memutus atau menyambungkan aliran listrik pada suatu rangkaian. Dengan adanya sakelar, rangkaian tertutup dapat diubah menjadi rangkaian terbuka atau sebaliknya.
ADVERTISEMENT
6. Pemukul Bel
Pemukul adalah alat yang digunakan untuk membunyikan mangkuk bel agar bisa mencintai bunyi.
Cara kerja bel listrik sangatlah sederhana sehingga mudah dipahami oleh orang-orang. Adapun penjelasan mengenai komponennya diharapkan bisa menambah wawasan. (NTA)