Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Cara Membuat Teks Argumentasi Sesuai Ciri-cirinya
13 Agustus 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cara membuat teks argumentasi harus sejalan dengan ciri-ciri teks tersebut. Jika tidak, teks argumentasi yang sudah disusun rapi dapat berakhir menjadi teks lain.
ADVERTISEMENT
Bagian awal dan isi teks argumentasi mirip dengan teks persuasi. Jika tidak memperhatikan ciri-cirinya, bagian akhir teks tersebut dapat mengubah keseluruhan teks menjadi teks persuasi.
Ketahui Cara Membuat Teks Argumentasi
Dikutip dari Buku Ajar Bahasa Indonesia Jenjang Sekolah Dasar, Panca Dewi Purwati (2023:186), teks argumentasi adalah teks yang berisi argumen atau alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan.
Teks argumentasi dapat digunakan sebagai bahan artikel atau debat. Teks argumentasi mengandung retorika yang dapat memengaruhi orang lain. Karena itu, hindari ajakan pada kesimpulan agar tidak berubah menjadi teks persuasi.
Berikut adalah cara membuat teks argumentasi dalam bahasa Indonesia berdasarkan ciri-cirinya.
1. Ciri-ciri Teks Argumentasi
Ciri-ciri teks argumentasi harus diketahui lebih dahulu agar dapat membuat teks argumentasi yang benar, yaitu:
ADVERTISEMENT
2. Cara Membuat Sebuah Teks Argumentasi
Berikut adalah cara membuat sebuah teks argumentasi:
1. Menentukan Topik
Topik atau tema wajib ditentukan lebih dahulu sebagai patokan penulisan agar pembahasan tidak melebar.
Contoh: pentingnya asupan makanan bergizi bagi balita.
2. Menentukan Tujuan
Tujuan penulisan harus ditentukan agar semua data, sumber dan bukti yang dikumpulkan mengarah ke tujuan tersebut.
Contoh: memberikan kesadaran kepada orang tua agar lebih memerhatikan gizi anak sehingga tidak memberikan asupan makanan yang asal kenyang.
ADVERTISEMENT
3. Mengumpulkan Data
Data, sumber atau teori harus berhubungan dengan tujuan penulisan.
Contoh: angka stunting balita di Indonesia tahun 2023 adalah 21,5% sehingga hanya turun 0,1% dari tahun sebelumnya.
4. Memilih Pola Pengembangan
Pola pengembangan teks argumentasi, antara lain sebab-akibat, akibat-sebab, analogi dan generalisasi.
Contoh: tingginya angka stunting akibat dari kurangnya pengetahuan akan gizi anak. (akibat-sebab)
5. Melengkapi Paragraf
Jika langkah 1-4 sudah dipenuhi maka penulis dapat menyelesaikan seluruh tulisan dan diakhiri dengan kesimpulan.
Cara membuat teks argumentasi di atas penting untuk diikuti agar tidak melebar atau memakan waktu. Penulis juga harus memerhatikan ciri-cirinya agar tidak berakhir menjadi teks lain. (lus)