Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Cerpen Sungai Karya Nugroho Notosusanto: Ringkasan Cerita dan Pesan Moral
23 Januari 2025 8:44 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cerpen merupakan karya sastra berbentuk prosa yang menceritakan kisah fiktif. Walaupun fiktif, banyak pesan moral yang disampaikan dalam cerpen . Misalnya seperti cerpen Sungai karya Nugroho Notosusanto.
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia oleh Ajip Rosidi (2018:150), Nugroho Notosusanto merupakan pengarang kelahiran Rembang 15 Juli 1930. Beliau terkenal sebagi penulis prosa, terutama pengarang cerpen. Kumpulan cerpennya yang pertama ialah Hujan Kepagian (1958) yang memuat cerpen-cerpen tentang perjuangan kemerdekaan nasional.
Ringkasan Cerita Cerpen Sungai Karya Nugroho Notosusanto
Cerpen Sungai karya Nugroho Notosusanto telah terbit sejak tahun 1998. Cerpen ini mengisahkan istri Sersan Kasim bernama Aminah yang melahirkan anak laki-laki bernama Acep di Yogyakarta. Sayangnya, Aminah meninggal satu hari setelah melahirkan Acep.
Acep dibawa Sersan Kasim menuju Priangan dengan jalan kaki sejauh 300 kilometer melewati lembah, gunung, hingga sungai agar terhindar dari tentara Belanda yang saat itu menjadi musuh Indonesia. Sersan menggedong Acep dengan penuh hati-hati.
ADVERTISEMENT
Komandan pleton menyarankan Sersan Kasim untuk menitipkan Acep kepada barisan keluarga. Ini karena tangis Acep dapat membahayakan jiwa 100 orang prajurit. Namun, sersan tidak mau menitipkan Acep dan bersikeras untuk tetap membawa ananknya di medan perang.
Sersan Kasim dan kompi kembali melewati sungai yang airnya mencapai dada orang dewasa. Acep menangis di dada bapaknya. Untungnya tangisan Acep berbarengan dengan peluru kembang api yang ditembakkan ke udara. Kemudian tangis Acep redup.
Keinginan Sersan Kasim untuk membawa Acep kepada orang tuanya di Garut sirna. Acep meninggal dunia saat dalam perjalanan. Acep dimakamkan di sebuah desa oleh para prajurit, pak lurah dan banyak penduduk. Kesedihan mendalam dirasakan oleh Sersan Kasim.
Setengah jam kemudian kompi melanjutkan lagi perjalanannya melewati punggung bukit yang sejajar dengan tebing sungai. Sersan Kasim berjalan sambil merasakan keharuan yang luar biasa di dada hingga meluap-luap, membanjiri, dan mengahanyutkannya.
ADVERTISEMENT
Pesan Moral Cerpen Sungai
Cerpen Sungai yang mengisahkan kasih sayang seorang ayah terhadap bayi semata wayangnya mengambil tema pengorbanan, tanggung jawab, dan semangat patriotisme.
Terdapat beberapa pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis, di antaranya yaitu:
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya cerpen Sungai karya Nugroho Notosusanto menceritakan tentang perjuangan Sersan Kasim dalam membawa anaknya (Acep) menyeberangi sungai saat kembali ke medan perang. Besarnya perjuangan Ayah untuk kehidupan keluarga kecilnya. (MRZ)