Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis beserta Pengertian dan Manfaatnya

Ilustrasi ciri-ciri hutan hujan tropis beserta pengertian dan manfaatnya. Sumber: Pixabay/jplenio

Salah satu ciri-ciri hutan hujan tropis yaitu memiliki curah hujan tinggi dalam sepanjang tahunnya. Dengan curah hujan yang tinggi membuat hutan ini memliki iklim yang lembab dengan mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.

Hutan hujan tropis adalah salah satu ekosistem paling menakjubkan dan kaya biodiversitas di dunia. Hutan ini juga sering disebut sebagai paru-paru dunia, karena merupakan penghasil oksigen dalam skala besar.

Pengertian Hutan Hujan Tropis

Ilustrasi pengertian hutan hujan tropis. Sumber: Pixabay/jplenio

Hutan hujan tropis adalah salah satu jenis hutan yang berada di wilayah tropis dekat dengan garis katulistiwa. Hutan ini memiliki banyak spesies invertebrate dan vertebrata maupun tumbuhan berukuran tinggi yang rimbun sehingga selalu terlihat hijau.

Dikutip dalam buku Manajemen Penebangan Hutan 0leh Prof. Dr. Herman Budi Sasono, S.E., M.M, dan Ir. Ahmad Gamal, S.E., M.M. (2022a:30) hutan hujan tropis adalah jenis hutan yang tumbuh di daerah dengan curah hujan tinggi atau daerah tropis.

Hutan hujan tropis termasuk hutan dengan kekayaan hayati yang beragam, mulai dari serangga sampai binatang besar ada. Begitu juga dengan tumbuhan di dalamnya, mulai dari rumput-rumputan sampai pohon besar dan menjulang tinggi pun ada.

Kekhasan hutan hujan tropis ini tidak dimiliki oleh jenis hutan lainnya. Hutan yang hanya terdapat di wilayah beriklim tropis ini juga merupakan penghasil oksigen terbesar dunia.

Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis

Ilustrasi ciri-ciri huatn hujan tropis. Sumber: Pixabay/Darkmoon_Art

Setiap jenis hutan tentunya memiliki cirinya masing-masing, baik dari segi kondisi lingkungan, ragam flora dan fauna, kegunaan, dan sebagainya. Berikut adalah berbagai ciri-ciri hutan hujan tropis.

1. Memiliki Curah Hujan Tinggi

Hutan hujan tropis bisa diguyur hujan dalam sepanjang tahunnya, bahkan pada tahap tertentu curah hujannya bisa mencapai 10 ribu milimeter per tahun. Kondisi ekstrem tersebut pernah terjadi di hutan tropis kawasan barat negara Kolombia dan hutan di Nugini.

2. Kelembaban Udara yang Tinggi

Karena hutan ini memiliki tingkat curah hujan yang tinggi, maka hal ini sangat berdampak terhadap tingkat kelembabannya. Pada bulan kering pun kondisi tanah di hutan ini masih tetap basah dan tetap memiliki cadangan air yang cukup.

Kelembaban yang tinggi tersebut dapat membuat sering muncul kabut di dalam hutan. Hal ini disebabkan karena banyaknya penguapan air dari tanah dan dedaunan, sehingga ketika naik ke atmosfer dapat berubah menjadi kabut.

3. Memiliki Banyak Pohon Rimbun

Hutan hujan tropis memiliki banyak jenis tumbuhan pohon yang lebat dan rimbun, bahkan bisa saling menyatu dan membentuk kanopi di bagian atasnya.

Secara umum, sebagian besar tumbuhan yang hidup di hutan ini memiliki daun dengan ukuran yang lebar serta bercabang. Tingkat kelembaban yang tinggi menjadi faktor penting yang mendukung kehidupan berbagai jenis pohon berdaun lebar tersebut.

4. Memiliki Vegetasi Tanaman yang Berlapis

Ada berbagai jenis vegetasi yang tumbuh di hutan ini, mulai pepohonan menjulang tinggi hingga tanaman penutup lantai hutan seperti lumut dan jamur. Vegetasi tersebut membentuk ekosistem hutan yang baik, serta menjadi tempat tinggal aneka ragam fauna.

5. Tempat Tinggal Berbagai Jenis Fauna Endemik

Ciri khas selanjutnya dari hutan ini yaitu menjadi tempat tinggal bagi berbagai fauna endemik, khususnya fauna kawasan tropis. Contohnya tapir, orangutan, gajah, harimau sumatera, tarantula, tarsius, macan dahan, dan berbagai jenis burung seperti burung kasuari.

6. Tempat Hidup Tumbuhan Epifit

Tumbuhan epifit merupakan jenis vegetasi yang hidup dengan cara menumpang pada jenis tumbuhan lainnya. Namun tidak mengganggu bagi inangnya (bukan parasit). Jenis tumbuhan epifit memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dengan mandiri.

Meski membutuhkan inang untuk tempat hidup, namun tumbuhan ini tidak mengambil unsur hara dari inang atau penyangganya. Contoh dari tumbuhan epifit yaitu aneka jenis paku-pakuan dan bunga anggrek.

7. Mendapatkan Sinar Matahari Sepanjang Tahun

Hutan ini umumnya terletak di kawasan dengan lintang 5-10 derajat ke selatan dan utara dari garis ekuator atau garis khatulistiwa. Karena letaknya di daerah dengan iklim tropis, maka hutan ini cenderung mendapatkan sinar matahari dalam sepanjang tahunnya.

Meski terkena sinar matahari hampir sepanjang tahunnya, sinar tersebut tidak dapat mencapai ke bagian terdalam dari hutan. Sehingga dasar hutan tidak terkena sinar matahari karena tingkat kerapatan vegetasi yang cukup tinggi.

8. Kemampuan Regenerasi Tinggi

Tingkat regenerasi yang ada dalam hutan hujan tropis terbilang cukup baik karena pertumbuhannya bisa berlangsung dengan cepat. Meski begitu bukan berarti hutan ini mudah pulih jika dirusak oleh aktivitas manusia. Contohnya penebangan liar atau jenis perusakan lainnya.

9. Biasanya Memiliki Genangan Air

Di dalam hutan ini, terdapat kawasan yang disebut sebagai hutan basah yang sering ditemui keberadaan genangan air, terlebih ketika sudah memasuki musim penghujan.

Kawasan ini umumnya berada di dasar hutan atau bagian yang sudah cukup dalam. Hal ini merupakan kondisi yang terbentuk secara alami, disebabkan oleh tanah yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas air.

Manfaat Hutan Hujan Tropis

Ilustrasi manfaat hutan hujan tropis. Sumber: Pixabay/schauhi

Keberadaan hutan hujan tropis banyak membawa manfaat bagi lingkungan baik hewan, tumbuhan maupun manusia yang hidup di dekat daerah tersebut. Adapun manfaatnya yaitu:

Baca juga: 4 Contoh Hutan Lindung di Indonesia

Setelah mengetahui ciri-ciri hutan hujan tropis beserta pengertian dan manfaatnya, diharapkan pembaca dapat menjaga keberadaan hutan ini agar keseimbangan alam yang ada di bumi tetap terjaga. (MRZ)