Konten dari Pengguna

Contoh Kloning Transfer Inti dalam Genetika

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
17 Mei 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Kloning Transfer Inti. Sumber: unsplash.com/ Qamma Farm
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Kloning Transfer Inti. Sumber: unsplash.com/ Qamma Farm
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu genetika, menggandakan jumlah makhluk hidup dapat dilakukan dengan kloning transfer inti. Adapun contoh kloning transfer inti dapat terjadi pada domba yang akan diperbanyak jumlahnya.
ADVERTISEMENT
Teknologi tersebut mampu membuat domba sama persis dengan induknya. Sehingga harus benar-benar dipilih domba mana yang memiliki sifat baik. Nantinya sifat-sifat baik yang diinginkan tersebut dapat diturunkan ke keturunan yang baru.

Contoh Kloning Transfer Inti

Ilustrasi Contoh Kloning Transfer Inti. Sumber: unsplash.com/ Qamma Farm
Mengutip dari buku Biologi Umum untuk Mahasiswa, Hafidha Asni Akmalia, M.Sc., Dwimei Ayudewandari Pranatami, M.Sc. (hal. 223), kloning transfer inti adalah upaya untuk memindahkan inti sel dari sel pendonor ke sel penerima demi mendapatkan sifat dan jenis kelamin yang sama dengan induknya.
Tentunya terdapat serangkaian prosedur ketat yang harus diikuti agar metode kloning berhasil. Hal yang patut diprioritaskan dalam melakukan kloning adalah kebersihan dan kondisi steril selama perlakuan. Tujuannya agar upaya kloning sukses menghasilkan individu baru sesuai harapan.
ADVERTISEMENT
Contoh kloning transfer inti pertama kali dilakukan oleh peneliti dari Scotlandia bernama Ian Wilmu. Peneliti berhasil menemukan penemuan fenomenal dengan kloning transfer inti pada seekor domba.
Domba yang dijadikan bahan percobaan kloning transfer inti adalah domba Dolly. Adapun tahapan tenik kloning ini dilakukan dengan cara berikut ini.
ADVERTISEMENT
Contoh kloning transfer inti di atas sudah benar-benar terjadi pada masa awal penemuan fenomenalnya. Saat ini, metode ini dipakai hanya pada hewan saja karena penggunaannya pada manusia dianggap sebagai pelanggaran kode etik genetika. (IMA)