Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Contoh Purposive Sampling dan Pengertiannya dalam Metodologi Penelitian
8 Mei 2024 15:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika mempelajari metodologi penelitian, maka contoh purposive sampling menjadi salah satu materi yang harus dikuasai. Hal ini karena berkaitan dengan teknik penentuan sampel.
ADVERTISEMENT
Sampel sangat penting dalam penelitian kuantitatif untuk jumlah dan kualitas. Teknik yang dilakukan dalam pengambilan sampel ini harus disesuaikan dengan jenis penelitian yang diambil.
Contoh Purposive Sampling
Purposive sampling termasuk dalam kategori non probality sampling yakni pengujian yang tidaj memberikan keterbukaan yang setara bagi setiap individu yang dipilih.
Menurut buku Metode Penelitian Pendidikan, Yayat Suharyat (2022:88), purposive sampling adalah prosedur pengujian dengan perenungan tertentu (bertujuan).
Unit sampel dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Metode penelitian ini cocok digunakan untuk eksplorasi subjektif yang tidak meringkas. Berikut ini adalah contoh purposive sampling.
Contoh 1
ADVERTISEMENT
Contoh 2
Mahasiswa meneliti tentang upacara Ngusaba Dalem.
Kriterianya adalah:
Contoh 3
Penelitian pemetaan dan pengembangan kompetensi mata pelajaran yang diujikan di DIY dan Jawa Tengah.
Kriterianya adalah:
ADVERTISEMENT
Contoh 4
Penelitian terhadap fascioliasis pada sapi.
Kriterianya adalah:
Baca Juga: 3 Contoh Instrumen Penelitian Kuantitatif
Jadi, contoh purposive sampling digunakan untuk mempermudah peneliti mengambil sampel. Hal tersebut karena telah ditentukan kriteria-kriteria khusus yang ditetapkan sebelum pengambilan sampel. (DVA)