Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dalam Pengendalian Diri, Apa yang Membuat Anda Teralihkan dari Tujuan/Tugas?
23 Desember 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu proses regulasi diri dalam fase aksi adalah pengendalian diri. Apa hal yang biasanya membuat Anda teralihkan dari tujuan /tugas?
ADVERTISEMENT
Pertanyaan tersebut dilontarkan kepada para pendidik untuk memahami masalah yang mereka hadapi sehari-hari ketika mengajar. Jawabannya akan membantu para guru untuk melakukan evaluasi diri dan sebagai masukan bagi penanggung jawab satuan pendidikan.
Salah Satu Proses Regulasi Diri dalam Fase Aksi adalah Pengendalian Diri. Apa Hal yang Biasanya Membuat Anda Teralihkan dari Tujuan/Tugas?
Salah satu proses regulasi diri dalam fase aksi adalah pengendalian diri. Apa hal yang biasanya membuat Anda teralihkan dari tujuan/tugas? Jawaban dari pertanyaan ini bisa bermacam-macam karena setiap guru menghadapi situasi yang berbeda.
Namun dalam PMM (Platform Merdeka Mengajar), jawaban yang paling banyak diberikan oleh para pendidik dibahas sebagai bahan evaluasi bersama. PMM merupakan platform yang ditujukan sebagai wadah edukasi untuk meningkatkan kualitas para pendidik.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah jawaban-jawaban tersebut, yang dikutip dari Modul Strategi Menjaga Fokus dan Konsentrasi Pada Tugas di laman guru.kemdikbud.go.id.
1. Terlalu Banyak Tugas yang Ingin Diselesaikan dalam Satu Waktu
Sering kali guru memiliki tugas yang tenggatnya berhimpitan sehingga kesulitan melakukan prioritas, misalnya urusan administrasi, pelatihan, organisasi dan mengajar. Akhirnya tugas-tugas tersebut diselesaikan ala akarnya. Bahkan sebagian tugas terbengkalai.
2. Situasi Lingkungan yang Kurang Mendukung
Konsentrasi guru dapat terpecah ketika fasilitas kelas kurang, ruangan pengap, khawatir kebanjiran atau murid sulit ditertibkan. Bahkan suara mesin-mesin para pekerja bangunan di sekitar sekolah juga dapat mengganggu.
3. Kondisi Fisik dan Kesehatan yang Kurang Mendukung
Menguasai kelas dengan puluhan siswa yang memiliki karakter berbeda membutuhkan energi yang luar biasa. Guru harus selalu dalam kondisi fisik dan kesehatan yang prima sehingga jangan sampai kurang tidur, lapar, kurang bugar dan sebagainya.
4. Sifat Pasif dalam Proses Belajar yang Muncul Karena Rendahnya Minat dan Motivasi Diri
Menjadi guru yang profesional itu perjalanannya panjang, apalagi ketika menghadapi berbagai sertifikasi. Kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan satuan pendidikan dapat menurunkan motivasi guru untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
ADVERTISEMENT
5. Rendahnya Regulasi Diri dan Keterampilan Belajar
Belajar membutuhkan keterampilan, antara lain untuk menciptakan cara belajar dan strategi yang efektif, serta menetapkan tujuan belajar. Keterampilan belajar yang rendah akan membuat penyelesaian tugas-tugas yang baru menjadi terhambat.
Salah satu proses regulasi diri dalam fase aksi adalah pengendalian diri. Apa hal yang biasanya membuat anda teralihkan dari tujuan/tugas? Pertanyaan subjektif ini harus dijawab dengan jujur agar guru dapat meningkatkan kinerjanya. (lus)
Baca juga: Mengenal Ruang Talenta Guru dan Mekanismenya