Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Dampak Efek Rumah Kaca dalam Keadaan Normal
17 Oktober 2023 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut buku Dampak Rumah Kaca, Sutono, IR (2020:68), efek rumah kaca menyebabkan terjadinya akumulasi panas atau energi di atmosfer bumi. Dengan adanya akumulusi yang berlebihan tersebut, iklim global melakukan penyesuaian.
Dalam Keadaan Normal Efek Rumah Kaca Menyebabkan Terjadinya?
Walaupun dalam keadaan normal efek rumah kaca menyebabkan terjadinya perbedaan suhu yang ekstrem antara siang dan malam, tapi pada kondisi tertentu efek rumah kaca berperan memberikan kesempatan kehidupan bagi semua makhluk hidup di bumi .
Sehingga dapat disimpulkan bahwa efek rumah kaca tidak selamanya buruk, tapi ada juga manfaat yang bisa dirasakan oleh makhluk hidup yakni menjaga suhu bumi agar tetap hangat.
Panas matahari masuk ke dalam bumi dengan cara menembus gelas-gelas kaca tersebut. Panas matahari dipancarkan melalui radiasi gelombang pendek. Selain itu, sebagian dari radiasi tersebut juga akan diserap oleh bumi dan sisanya akan dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang.
ADVERTISEMENT
Yang menjadi permasalahan adalah, femonema efek rumah kaca ini berjalan begitu cepat, hingga dapat mengakibatkan berbagai kerusakan di permukaan bumi.
Femonena ini dapat mengancam kehidupan manusia, dan merusak ekosistem dan juga merusak keseimbangan lingkungan. Bahkan, fenomena ini dapat menyakibatkan pemanasan global dan hal yang mengerikan lainnya apabila tidak segera ditanggulangi.
Usaha Mengurangi Efek Rumah Kaca
Agar tidak terjadi efek rumah kaca yang merugikan bagi bumi dan makhluk hidupnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca penyebab pemanasan global. Apa saja?
1. Transisi ke Energi Bersih
Salah satu sumber utama emisi gas rumah kaca adalah pembakaran bahan bakar fosil. Untuk mengatasi hal ini, langkah pertama yang penting adalah beralih ke sumber energi bersih dan terbarukan.
ADVERTISEMENT
Investasi dalam teknologi energi surya, angin, hidro, dan nuklir dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mereduksi emisi gas rumah kaca.
2. Efisiensi Energi
Upaya untuk mengurangi konsumsi energi harus ditempuh melalui peningkatan efisiensi. Baik pada tingkat rumah tangga, industri, maupun infrastruktur.
3. Pengelolaan Limbah yang Tepat
Pengelolaan limbah yang bijaksana sangat diperlukan untuk mengurangi emisi gas metana, yang dihasilkan dari pembusukan materi organik di tempat pembuangan akhir.
Daur ulang, komposisi limbah, dan pengurangan sampah plastik dapat membantu mereduksi dampak limbah terhadap efek rumah kaca.
4. Pemilihan Transportasi Berkelanjutan
Transportasi adalah kontributor besar emisi gas rumah kaca. Menggunakan alternatif transportasi berkelanjutan seperti berjalan kaki, bersepeda, menggunakan transportasi umum, atau mobil listrik dapat mengurangi dampak lingkungan.
5. Penghijauan dan Konservasi Hutan
Hutan memiliki peran kunci dalam menyerap CO2, maka upaya penghijauan kawasan terdegradasi dan perlindungan hutan alam perlu ditingkatkan guna mengurangi akumulasi gas rumah kaca.
ADVERTISEMENT
6. Mengubah Pola Konsumsi
Pola konsumsi yang berlebihan dan budaya pembuangan dapat meningkatkan produksi barang serta menghasilkan limbah. Mulailah mengadopsi gaya hidup berkelanjutan, seperti mengurangi pemborosan dan mendukung produk ramah lingkungan.
Jika ingin mewujudkan kondisi dalam keadaan normal efek rumah kaca menyebabkan terjadinya dampak yang baik, setiap orang wajib untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Lakukan langkah-langkah untuk memitigasi dampaknya agar dapat menjaga bumi tetap sehat bagi generasi mendatang. Kebiasaan ini harus dimulai dari rumah sendiri dan dari sekarang.(VAN)