Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Dampak Politik Jika Oposisi Minim Bagi Keberlangsungan Demokrasi di Indonesia
23 Desember 2024 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia politik , oposisi dikenal sebagai kelompok atau partai politik yang tidak mendukung pemerintah yang sedang berkuasa. Dampak politik yang muncul jika oposisi minim atau tidak ada bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia menjadi hal yang harus dipahami.
ADVERTISEMENT
Sebab keberadaan partai oposisi dapat memberikan check and balances terhadap pemerintah. Adanya partai oposisi dapat membuat kepercayaan publik kembali yakin akan adanya pengontrol dan penyeimbangan terhadap jalannya sistem pemerintahan di Indonesia.
Dampak Politik yang Muncul Jika Oposisi Minim atau Tidak Ada Bagi Keberlangsungan Demokrasi di Indonesia
Dikutip dari buku Hukum Koalisi dan Oposisi Menurut Islam oleh Hafidz Muftisany (2021:2), oposisi adalah gabungan partai yang posisinya berada di luar koalisi pemerintah dalam periode waktu tertentu dengan tujuan menentang kebijakan pemerintah.
Tujuan dari menantang sendiri untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan visi misi. Apabila visi misi pemerintah tidak sesuai dengan visi misi partai tersebut, mereka akan menjadi oposisi atau penentang yang berlawanan dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Adapun dampak politik yang muncul jika oposisi minim atau tidak ada bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia dapat diketahui sebagai berikut ini.
1. Kurangnya Pengawasan terhadap Pemerintah
Pada umumnya partai oposisi memiliki peranan sebagai pengawas untuk memastikan kebijakan pemerintah berjalan sesuai dengan prinsip demokrasi dan kepentingan rakyat. Apabila oposisi minim atau tidak ada, pemerintah akan berjalan tidak terkontrol karena tidak ada yang mengawasi.
2. Kemunduran Demokrasi
Oposisi memungkinkan tersedianya lebih banyak opsi kebijakan atau alternatif penyempurnaan atas kebijakan yang dibuat pemerintah. Biasanya mereka menyampaikan perbedaan pandangan dengan kritik yang konstruktif. Jika oposisi minim maka ruang untuk melakukan perdebatan atau mengevaluasi kinerja pemerintah menjadi melemah.
3. Adanya Penyalahgunaan Kekuasaan
Salah satu dampak yang akan ditimbulkan jika oposisi minim adalah penyalahgunaan kekuasaan. Apabila tidak ada pengawasan yang efektif, beberapa pihak akan menyalahgunakan kekuasaan sehingga bisa berpotensi merugikan rakyat.
ADVERTISEMENT
Ini dapat ditandai dengan beberapa kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir kelompok bukan masyarakat luas.
Pemahaman dampak politik yang muncul jika oposisi minim atau tidak ada bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan. Adanya partai oposisi dalam pemerintahan sangat penting untuk kemajuan demokrasi di Indonesia. (NTA)
Baca juga: 5 Dampak Positif IPTEK di Bidang Politik