Konten dari Pengguna

Filosofi Telur Paskah untuk merayakan Hari Paskah

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
17 April 2025 17:30 WIB
Ā·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi filosofi telur paskah. Sumber: www.pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi filosofi telur paskah. Sumber: www.pexels.com
ADVERTISEMENT
Hari Paskah merupakan momen penting bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Selain perayaan kebangkitan Yesus Kristus, terdapat berbagai tradisi yang turut memeriahkannya. Salah satu simbol yang paling dikenal adalah telur Paskah. Meski terlihat sederhana, telur Paskah menyimpan makna filosofi telur Paskah yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Pelajaran-Hayat Lukas, Witness Lee, ‎Yasperin (2020), Paskah adalah waktu umat Allah diselamatkan dan dibawa kembali kepada hak mereka yang telah hilang.
Perayaan Paskah sudah berlangsung selama lebih dari seribu lima ratus tahun, sejak waktu Keluaran 12 sampai malam hari ketika Manusia-Penyelamat mengadakan Paskah terakhir bersama murid-murid-Nya.

Filosofi Telur Paskah, Sebutir Telur Sederhana yang Menyimpan Kehidupan Baru

Ilustrasi filosofi telur paskah. Sumber: www.pexels.com
Pada perjamuan malam terakhir itu, makna Paskah beralih dari sekadar pembebasan fisik menjadi penebusan rohani yang kekal melalui pengorbanan Yesus Kristus. Ia menjadi Anak Domba Paskah yang sejati, memberikan hidup agar umat-Nya dipulihkan dan menerima kembali warisan ilahi yang sempat hilang karena dosa.
Dalam terang kebangkitan Kristus, simbol Paskah pun berkembang, salah satunya melalui telur Paskah. Telur yang tampak sederhana dan tertutup, namun menyimpan kehidupan baru di dalamnya, mencerminkan kubur Yesus yang kosong pada hari ketiga.
ADVERTISEMENT
Jadi, lahirlah filosofi telur Paskah yang melambangkan kehidupan yang baru dalam memperingati kebangkitan Yesus Kristus. Seperti telur yang tampak biasa di luar namun menyimpan kehidupan baru di dalamnya, begitu pula Paskah yang menandai awal kehidupan rohani baru bagi para pengikut Kristus.

Sejarah Tradisi Telur Paskah

Ilustrasi filosofi telur paskah. Sumber: www.pexels.com
Tradisi telur Paskah sendiri telah ada sejak lama, bahkan sebelum masuk ke dalam tradisi Kristen. Dalam budaya kuno, telur dianggap sebagai simbol kelahiran dan kesuburan. Seiring waktu, makna tersebut diadopsi dan disesuaikan oleh umat Kristen sebagai lambang kebangkitan dan harapan baru.
Pada masa lalu, umat Kristen Ortodoks di Eropa Timur menghias telur dengan warna merah sebagai simbol darah Kristus. Warna ini juga menandakan pengorbanan dan kemenangan atas maut. Kini, tradisi menghias telur menjadi lebih berwarna dan meriah, mencerminkan sukacita dalam merayakan kebangkitan Tuhan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sebagai hiasan, telur Paskah juga menjadi bagian dari permainan seru, terutama bagi anak-anak, seperti "Easter egg hunt" atau berburu telur Paskah. Kegiatan ini membawa pesan bahwa kehidupan baru dan harapan bisa ditemukan di mana saja, bahkan di tempat yang tak terduga.
Lebih dari sekadar tradisi, telur Paskah mengajak setiap orang untuk merenungkan kembali makna kebangkitan yaitu sebuah awal baru, kemenangan atas dosa, dan janji kehidupan kekal.
Dalam suasana Paskah yang penuh sukacita, umat Kristiani memaknai hari dengan hati yang penuh syukur. Apalagi, filosofi telur Paskah melambangkan kehidupan yang baru dalam memperingati kebangkitan Yesus Kristus, yang menjadi dasar iman dan pengharapan umat Kristen di seluruh dunia. (VAN)
ADVERTISEMENT