Konten dari Pengguna

Fungsi Hidung dalam Sistem Pernapasan dan Penciuman Manusia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
7 Juni 2023 15:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 21 September 2023 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hidung memiliki beragam fungsi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hidung memiliki beragam fungsi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fungsi hidung dalam tubuh manusia sangatlah komplit, selain sebagai organ pernapasan hidung juga berfungsi sebagai indra penciuman. Fungsi hidung sebagai orang pernapasan manusia tak boleh diremehkan. Pasalnya, jika hidung mampet kepala akan pusing.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itulah, sangat penting bagi setiap orang untuk menjaga kesehatan dan kebersihan hidung. Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada indera penciuman tersebut dan malah membuat pernapasan jadi tidak nyaman.

Fungsi Hidung bagi Tubuh Manusia

Ilustrasi hidung. Foto: Pexels
Hidung berperan penting ketika manusia bernapas sebagai organ pertama yang mengambil udara. Dalam hidung, terdapat rambut-rambut kecil yang berfungsi untuk menyaring udara yang kotor.
Jika tidak disaring dalam rongga hidung, maka partikel-partikel kotor yang bisa membahayakan kesehatan manusia bisa masuk.
Dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada, hidung memiliki peran sangat penting karena digunakan setiap saat tanpa henti untuk bernapas. Jika tidak mendapat perawatan yang tepat, maka fungsi hidung dapat terganggu.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam beberapa kondisi, hidung bisa sakit, mulai dari polip, rhinosinusitis, rhinitis, hingga kanker hidung.
Berikut adalah berbagai fungsi hidung sebagai indra penciuman.

1. Hidung sebagai Indra Penciuman

Fungsi utama rongga hidung yang pertama akan dibahas adalah sebagai indra penciuman. Seseorang dapat mencium setiap aroma di daerah penciuman. Letak daerah penciuman ada di puncak rongga hidung.
Daerah tersebut dilapisi sel khusus yang biasa disebut epitel penciuman. Selain itu, rongga hidung yang satu ini juga terdapat neuron. Fungsinya adalah untuk mengirim informasi penciuman ke otak.

2. Hidung sebagai Organ Pernapasan

Selain sebagai indera penciuman, hidung juga berfungsi sebagai orang pernapasan. Udara yang dihirup manusia perlu untuk diproses sebelum masuk ke paru-paru.
Proses ini biasanya dilakukan oleh epitel semu bertingkat bersilia yang berada di rongga hidung. Silia inilah yang melembabkan udara, serta menahan lendir dan kelembaban lendir
ADVERTISEMENT

3. Hidung Berfungsi untuk Menjaga Kekebalan Tubuh

Fungsi hidung yang terakhir adalah sebagai tameng agar tubuh tetap sehat. Hal ini sebelum udara masuk ke tubuh manusia harus melalui proses penyaringan.
Rongga hidung dilapisi sel-sel jaringan bernama silia dan lendir. Dua hal inilah yang secara bersamaan berperan dalam menyaring udara yang manusia hirup.
Mereka berdua dapat mengeluarkan partikel kecil dan kuman. Kuman tersebut akan terperangkap di lendir yang berada di rongga hidung. Dengan begitu, hidung dapat mencegah tubuh terkena serangan kuman yang berasal dari udara.

Struktur Rongga Hidung yang Perlu Diketahui

Ilustrasi hidung sebagai alat pernapasan memiliki struktur rongga yang menyusunnya. Foto: Unsplash
Hidung merupakan organ pernapasan yang di dalamnya memiliki beberapa struktur penyusun. Dikutip dari laman National Institutes of Health, berikut adalah struktur rongga hidung yang perlu diketahui.
ADVERTISEMENT

1. Vestibulum

Vestibulum adalah bagian rongga hidung yang berada di belakang nares anterior (lubang hidung). Bagian ini dilapisi oleh kulit yang mengandung folikel rambut dan kelenjar minyak.
Vestibulum berisi rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menyaring udara dari debu dan kotoran sebelum udara masuk lebih dalam ke saluran pernapasan.

2. Respiratory

Respiratory merupakan bagian saluran pernapasan hidung yang terletak di sebelah dalam vestibulum. Bagian ini menjadi area terbesar dari rongga hidung.
Respiratory memiliki sel-sel mukosa dan rambut-rambut kecil di dalam hidung untuk membantu membersihkan dan melindungi saluran pernapasan.

3. Daerah Penciuman

Daerah penciuman terletak di bagian atas rongga hidung. Daerah ini dilapisi oleh selaput lendir penciuman yang menghasilkan lendir untuk membasahi daerah penciuman dan melarutkan bau.
Selain itu, daerah ini mempunyai sel-sel penciuman yang berbentuk panjang dan tipis, serta berfungsi untuk mendeteksi bau dan mengirimkan sinyal ke otak untuk diinterpretasikan.
ADVERTISEMENT

4. Septum Hidung

Septum merupakan bagian pemisah antara hidung kanan dan hidung kiri yang dilapisi oleh lendir. Septum ini dibentuk oleh tulang di bagian belakang dan kartilago (tulang rawan) di bagian depan.

5. Tulang

Terdapat sekitar 12 tulang yang berperan dalam membentuk struktur rongga hidung. Tulang-tulang tersebut antara lain tulang hidung, maksila, sfenoid, vomer, palatina, lakrimal, dan tulang ethmoid.

6. Turbinat

Turbinat adalah struktur bergelombang seperti lipatan-lipatan yang terdapat di dalam hidung. Struktur ini dapat ditemukan membentang sepanjang dinding hidung pada bagian pinggir hidung.
Menurut Indah Slamet Budiarti dalam buku Indra Pembau: Hidung (2023: 20), ada tiga jenis turbinat pada setiap sisi hidung, yaitu superior turbinate, middle turbinate, dan inferior turbinate.
Setiap turbinat antara satu dengan yang lainnya mempunyai rongga sempit yang disebut meatus. Meatus memiliki fungsi mengatur udara yang masuk melewati rongga hidung.
ADVERTISEMENT

7. Saraf

Hidung memiliki banyak saraf yang berperan dalam mendeteksi bau dan mengirimkan informasi penciuman ke otak. Salah satunya adalah saraf olfaktorius yang mengandung reseptor untuk mendeteksi bau.

8. Pembuluh Darah

Hidung memiliki banyak pembuluh darah. Pada rongga bagian depan, tepatnya pada septum yang membagi rongga hidung menjadi dua, terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut pleksus Kiesselbach.
Sementara pada rongga hidung bagian belakang, juga terdapat banyak cabang dari pembuluh darah yang cukup besar, salah satunya pembuluh arteri sphenopalatina.
(TIA & SFR)