Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fungsi Perimetrium pada Rahim dan Gangguan yang Dapat Terjadi
15 Desember 2023 14:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rahim juga bisa mengalami beberapa masalah sehingga timbul gangguan-gangguan kesehatan rahim. Contoh gangguannya yaitu kanker rahim, adenomiosis, prolaps rahim (turun rahim), tumbuhnya benjolan pada rahim, dan lain sebagainya.
Fungsi Perimetrium pada Rahim
Rahim merupakan organ vital pada wanita yang memiliki berbagai fungsi penting, khususnya dalam proses reproduksi. Rahim memiliki tiga lapisan, yang mempunyai fungsi masing-masing, salah satunya yaitu perimetrium (lapisan luar).
Perimetrium adalah lapisan rahim yang terluar, terletak setelah endometrium (lapisan dalam atau lapisan dinding rahim) dan miometrium (lapisan tengah). Perimetrium berfungsi sebagai pelindung rahim.
Dalam buku Kesehatan Reproduksi Wanita di Sepanjang Daur Kehidupan oleh Ade Tyas Mayasari, Hellen Febriyanti, dan Inggit Primadevi (2021:21) perimetrium adalah lapisan terluar dari rahim (uterus). Fungsi perimetrium adalah untuk melindungi rahim dan lapisan-lapisan di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Gangguan yang Dapat Terjadi pada Rahim
Rahim dapat mengalami gangguan kesehatan yang tidak boleh dianggap sepele. Karena penyakit pada sistem reproduksi wanita dapat meningkatkan risiko wanita mengalami gangguan kesuburan. Berikut beberapa contoh gangguan yang dapat terjadi pada rahim.
1. Kanker Rahim
Pada kebanyakan kasus kanker rahim, sel kanker berkembang di area endometrium (lapisan dalam rahim). Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah perdarahan rahim abnormal, terutama kembali haid setelah mengalami menopause.
Gejala lain yang dapat muncul adalah penurunan berat badan, nyeri perut, dan kesulitan berkemih. Dapat juga ditemui keputihan berair dan berbau.
2. Mioma Rahim
Mioma rahim adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan otot rahim. Kelainan yang paling sering dialami wanita usia 30-40 tahun ini bisa muncul di rongga rahim, permukaan rahim, di dalam dinding rahim, atau melekat ke dinding rahim.
ADVERTISEMENT
Umumnya penyakit rahim ini tidak bergejala dan ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan medis. Apabila bergejala, keluhan dapat berupa volume darah haid lebih banyak, periode haid lebih dari satu minggu, kram perut hebat saat haid, dan lainnya.
3. Prolaps Rahim
Prolaps rahim juga dikenal dengan masalah turun rahim atau turun peranakan. Penyakit ini lebih umum ditemui pada wanita berusia lanjut. Pada kondisi ini, rahim turun ke arah vagina, bahkan pada kasus berat bisa tampak keluar dari mulut vagina.
Penyebab prolaps rahim yaitu kelemahan pada otot dasar panggul yang berfungsi untuk menyokong rahim. Keluhan yang dirasakan meliputi merasa berat atau tertarik pada panggul, sensasi duduk di atas bola atau ada yang keluar dari vagina, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
4. Polip Rahim
Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan (benjolan) pada rahim. Lokasi polip rahim dapat ditemui di bagian dalam rahim (polip endometrium) ataupun pada mulut rahim. Untuk membuang polip, diperlukan pembedahan.
Gejala polip rahim yang paling umum adalah haid tidak teratur dan munculnya flek. Bisa timbul juga keluhan haid yang banyak atau kembali haid setelah menopause, meski kasusnya jarang. Pada banyak kasus, tidak ada keluhan yang dirasakan.
5. Endometritis
Endometriris merupakan peradangan dari lapisan dalam rahim. Infeksi merupakan penyebab utama dari peradangan ini. Kuman penyebabnya dapat beragam, misalnya karena bakteri gonorea atau klamidia.
Masalah rahim wanita ini dapat menimbulkan gejala seperti demam, perut membesar, nyeri perut bawah, perdarahan atau keluarnya cairan yang tidak normal dari vagina, bahkan rasa tidak nyaman saat buang air besar.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan fungsi perimetrium pada rahim dan gangguan yang dapat terjadi. Agar perimetrium berfungsi normal, pembaca dapat melakukan beberapa upaya seperti menjaga kebersihan organ reproduksi dan mengonsumsi makanan yang sehat. (MRZ)