Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Gregor Mendel: Bapak Genetika
4 Mei 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penemuan Mendel tidak begitu saja diterima karena jauh lebih maju dari zamannya. Apalagi Mendel bukanlah cendekiawan atau ilmuwan, meski memiliki latar belakang pendidikan ilmu alam. Namun Mendel melakukan percobaan selayaknya seorang peneliti ilmiah.
Bapak Genetika adalah Gregor Mendel
Dikutip dari Genetika: Belajar Genetika dengan Mudah dan Komprehensif, Elya Nusantari (2015:110), bapak genetika adalah J.G. Mendel karena merupakan orang pertama yang menjelaskan mekanisme pewarisan sifat menurun melalui eksperimen genetika.
Mendel berhasil membuktikan bahwa pemindahan sifat merupakan pola yang dapat diperkirakan. Pembuktian itu dilakukan dengan menyilangkan tanaman ercis (sejenis kacang polong) berbiji bulat dengan tanaman ercis berbiji keriput.
Berikut adalah beberapa catatan penting dari percobaan Mendel.
1. Hipotesis Mendel
Mendel membangun hipotesis percobaan persilangan tanaman ercis sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Unit karakter atau faktor-faktor itulah yang sekarang dikenal sebagai gen.
2. Hukum Mendel I
Hipotesis yang dikemukakan Mendel di atas menghasilkan hukum pemisahan atau hukum segregasi, yang juga dikenal dengan Hukum Mendel I.
Secara garis besar, Hukum Mendel I mengemukakan bahwa:
ADVERTISEMENT
3. Hukum Mendel II
Hukum Mendel II disebut juga hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) atau hukum pilihan bebas.
Hukum Mendel II berbunyi, faktor-faktor yang karakter-karakter yang berbeda diwariskan secara bebas satu dengan yang lain.
Dengan kata lain, alel dengan sifat gen yang berbeda tidak saling memengaruhi. Contohnya, tinggi tanaman tidak memengaruhi warna bunga.
Bapak genetika adalah julukan yang pantas disandang Mendel atas penelitian yang dilakukan dengan penuh kesabaran itu. Perlu waktu 40 tahun setelah penemuan bagi para ilmuwan untuk menyadari pentingnya hasil penelitian Mendel tersebut. (lus)