Konten dari Pengguna

Hormon Reproduksi Wanita: Pengertian dan Jenisnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
16 September 2023 17:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hormon Reproduksi Wanita. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition
zoom-in-whitePerbesar
Hormon Reproduksi Wanita. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition
ADVERTISEMENT
Hormon reproduksi wanita yaitu hormon yang memiliki peranan penting dalam mendukung kerja organ seksual pada wanita. Berbagai proses yang terjadi dalam tubuh wanita dikarenakan adanya berbagai macam hormon tersebut.
ADVERTISEMENT
Tubuh wanita mengalami beragam perubahan seiring proses alami yang dilaluinya. Mulai dari pubertas, ovulasi, menstruasi, kehamilan, hingga menyusui. Berbagai proses tersebut terjadi berkat adanya macam-macam hormon di dalam tubuh wanita.

Pengertian Hormon Reproduksi Wanita

Hormon Reproduksi Wanita. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition
Dikutip dari buku Fisiologi Sistem Endokrin, Idola Perdana dkk (2020: 9), kelenjar adalah organ yang membuat dan mengeluarkan hormon (zat kimia). Hormon berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh termasuk reproduksi.
Hormon reproduksi wanita yaitu hormon yang mendukung kerja organ seksual dan juga diproduksi oleh kelenjar. Selain mendukung kerja organ seksual pada wanita, hormon ini juga menjaga kesehatan seksual dan melangsungkan proses pembuahan.

Jenis-jenis Hormon Reproduksi Wanita

Hormon Reproduksi Wanita. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition
Ada berbagai jenis hormon pada sistem reproduksi wanita. Setiap hormon memiliki fungsinya masing-masing. Berikut ini jenis-jenis hormon wanita beserta fungsinya.
ADVERTISEMENT

1. Progesteron

Hormon progesteron mempengaruhi siklus menstruasi dan ovulasi. Saat wanita mengalami ovulasi atau pada masa subur, hormon progesteron akan membantu mempersiapkan endometrium untuk menerima sel telur yang nantinya telah dibuahi oleh sperma.
Selama kehamilan, kadar hormon progesteron akan tetap tinggi untuk mencegah tubuh menghasilkan sel telur baru dan mempersiapkan tubuh untuk memproduksi ASI. Jika tidak terjadi pembuahan, kadar hormon progesteron akan turun dan memicu menstruasi.

2. Estrogen

Sebagian besar hormon estrogen diproduksi di ovarium. Selain itu, hormon ini juga diproduksi di kelenjar adrenal dan plasenta dalam jumlah yang sedikit. Hormon estrogen berfungsi dalam membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat pubertas.
Mulai dari perkembangan fungsi organ seksual, dan memastikan proses ovulasi dalam siklus menstruasi bulanan. Selain itu, hormon ini juga berperan dalam proses keluarnya ASI setelah persalinan, mengatur suasana hati, dan proses penuaan.
ADVERTISEMENT
Penurunan produksi estrogen dapat menimbulkan berbagai gangguan. Mulai dari menstruasi yang tidak teratur, vagina kering, suasana hati tidak menentu, menopause, dan osteoporosis pada wanita lanjut usia.

3. Testosteron

Kadar hormon testosteron pada wanita tidak sebanyak laki-laki. Pada wanita, hormon ini berperan dalam pengaturan libido atau gairah seksual, menjaga kesehatan vagina, payudara, dan kesuburan.

4. Luteinizing Hormone (LH)

Hormon ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak. Hormon LH berperan dalam membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan ovulasi.Selain itu, hormon ini juga berperan dalam masa pubertas.
Kadar hormon LH pada wanita akan meningkat saat menstruasi dan setelah menopause. Kadar LH yang terlalu tinggi pada tubuh wanita dapat mengakibatkan masalah reproduksi.

5. Follicle-Stimulating Hormone (FSH)

Hormon FSH diproduksi di kelenjar hipofisis dan berperan penting dalam sistem reproduksi. Hormon ini membantu mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur di ovarium.
ADVERTISEMENT
Kadar hormon FSH yang rendah menandakan ovulasi, adanya gangguan pada kelenjar hipofisis, atau menandakan kehamilan. Hormon FSH yang tinggi dapat menandakan wanita memasuki masa menopause, adanya tumor di kelenjar hipofisis, atau gejala dari sindrom Turner.

6. Oksitosin

Hormon oksitosin diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak. Hormon ini umumnya akan meningkat selama kehamilan, khususnya ketika menjelang persalinan.
Ketika kadar hormon meningkat, rahim akan terangsang untuk berkontraksi dan mempersiapkan proses persalinan. Setelah melahirkan, oksitosin akan merangsang kelenjar payudara untuk menghasilkan ASI.
Hormon reproduksi wanita yaitu hormon yang penting diketahui oleh kaum perempuan. Dalam menjaga keseimbangan hormon bisa dilakukan dengan cara menjaga pola hidup sehat. (Msr)
ADVERTISEMENT