Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Hubungan antara Perdagangan dengan Masuknya Hindu-Budha dan Islam ke Indonesia
17 Oktober 2023 19:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Masuknya agama Hindu, Budha, dan Islam ke Indonesia, bermula dari hubungan perdagangan yang terjadi di masa lalu. Bagaimanakah hubungan antara kegiatan perdagangan dengan masuknya Hindu, Budha, dan Islam ke Indonesia?
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan sejarah dan peninggalan-peninggalan yang berhasil ditemukan, diketahui bahwa Selat Malaka merupakan pintu penyebaran agama Hindu, Budha, dan Islam, di Indonesia.
Bagaimanakah Hubungan antara Kegiatan Perdagangan dengan Masuknya Hindu, Budha, dan Islam ke Indonesia?
Masuknya agama Hindu, Budha, dan Islam tidak terjadi secara bersamaan. Ada yang mengatakan bahwa agama Hindu-Budha masuk ke Indonesia sejak abad ke-2 M, ada pula yang berpendapat masuknya agama Hindu-Budha terjadi pada abad ke-3 M.
Pendapat mengenai masuknya agama Islam ke Indonesia pun berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 sampai 15 M. Namun, ada pula yang berpendapat masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke-7 M.
Memang, ada beberapa teori yang melandasi pendapat-pendapat tersebut. Lantas, bagaimanakah hubungan antara kegiatan perdagangan dengan masuknya Hindu, Budha dan Islam ke indonesia?
ADVERTISEMENT
Pada masa lalu, dalam perdagangan internasional, dikenal sebutan Jalur Sutra. Disebut Jalur Sutra karena komoditas perdagangan dari Cina yang banyak berupa sutra.
Mengutip buku Sejarah SMA/MA Kls XI-IPA, A. Ferry T. Indratno, dkk, (halaman 8), Jalur Sutra merupakan jalan darat yang menghubungkan Negeri Cina ke Laut Mediterania melalui Asia Tengah dan Turkestan.
Pada saat itu, Selat Malaka yang terletak di antara Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaysia ini menjadi jalur pelayaran yang paling penting bagi China dan negara barat, sebab letaknya yang sangat strategis.
Selat Malaka juga menjadi pelabuhan yang mengubungkan kerjasama dagang Indonesia dengan negara lain. Karena itulah, Selat Malaka juga menjadi bagian dari jalur sutra.
Dari berbagai aktivitas perdagangan yang terjadi di sana, Selat Malaka pun sering menjadi tempat persinggahan, seperti saat menurunkan atau menaikkan barang dagangan, menunggu cuaca baik untuk berlayar, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Hal ini memberikan peluang bagi orang-orang yang ada di sana untuk menjalin interaksi. Sehingga, terjadi pencampuran antara budaya yang satu dengan budaya lainnya, dan memengaruhi kehidupan bermasyarakat.
Berbagai percampuran budaya yang terjadi, antara lain:
Baca juga: 6 Fungsi Candi dalam Agama Hindu dan Budha
Demikianlah penjelasan mengenai bagaimanakah hubungan antara kegiatan perdagangan dengan masuknya Hindu, Budha, dan Islam ke Indonesia. Semoga bermanfaat dan semakin menambah wawasan. (ARN)