Konten dari Pengguna

Hubungan Komponen Ekosistem dan Jaring-jaring Makanan di Lingkungan Sekitar

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
3 Mei 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar. Sumber: unsplash.com/BenVaughn.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar. Sumber: unsplash.com/BenVaughn.
ADVERTISEMENT
Hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar memiliki dampak yang harus diperhatikan. Makhluk hidup tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga saling memengaruhi.
ADVERTISEMENT
Jika salah satu komponen tersebut melakukan aktivitas di luar kebiasaan maka komponen lain akan terpengaruh. Terlebih jika hal itu berhubungan dengan jaring-jaring makanan.

Hubungan Antar Komponen Ekosistem dan Jaring-jaring Makanan di Lingkungan Sekitar

Ilustrasi hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar. Sumber: unsplash.com/DavidVives.
Dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik berupa makhluk hidup. Sedangkan komponen abiotik berupa udara, air, tanah, cahaya matahari, suhu dan kelembapan. Kedua komponen harus bersama-sama tersedia dalam sebuah ekosistem.
Hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar penting untuk diketahui karena jaring-jaring makanan merupakan salah satu penyedia energi bagi sebuah ekosistem. Berikut penjelasannya.

1. Hubungan Komponen Biotik dan Jaring-jaring Makanan

Jaring-jaring makanan merupakan kumpulan dari berbagai rantai makanan dalam suatu ekosistem. Rantai makanan adalah peristiwa memakan dan dimakan dalam urutan tertentu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5, Christiana Umi (2019:176), rantai makanan tidak akan terputus selama semua bagian dari rantai makanan tetap berperan. Perubahan yang terjadi pada rantai makanan akan memengaruhi jaring-jaring makanan.
Contohnya, rantai makanan dalam ekosistem sawah selalu mengalami perubahan. Ketika tanaman padi tumbuh, tikus dan ular juga mendapat makanan. Ketika padi sudah dipanen atau tikus dibasmi, ular memakan anak ayam.
Perubahan-perubahan yang bersifat alami merupakan daur kehidupan yang wajar terjadi sehingga tidak akan mengganggu ekosistem. Ekosistem akan mencari keseimbangannya sendiri. Namun perubahan yang tidak alami akan membuat ekosistem kesulitan beradaptasi.

2. Hubungan Komponen Abiotik dan Jaring-jaring Makanan

Komponen abiotik adalah tempat bagi jaring-jaring makanan menjaga eksistensinya. Jika komponen abiotik terganggu maka jaring-jaring makanan akan rusak, bahkan hilang.
ADVERTISEMENT
Aktivitas manusia, seperti pembukaan dan pengalihan lahan, akan memusnahkan suatu jaring-jaring makanan. Begitu pula dengan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan gunung meletus.
Umumnya kerusakan ekosistem akibat bencana alam dapat memunculkan jaring-jaring makanan baru meski memerlukan waktu bertahun-tahun. Namun tidak demikian dengan pengalihan lahan yang bersifat permanen.
Hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar tak dapat dipisahkan. Jika jaring-jaring makanan terganggu maka keseimbangan ekosistem juga terganggu. (lus)