Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Jenis-jenis Gaya Bahasa dan Contohnya
19 Agustus 2023 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa, terdapat berbagai jenis gaya bahasa yang dapat digunakan para penulis. Jenis-jenis gaya bahasa memiliki fungsi yang berbeda-beda untuk mengungkapkan maksud dan tujuan tertentu. Gaya bahasa sering disebut juga sebagai majas.
ADVERTISEMENT
Hal ini digunakan dalam tulisan untuk menunjukan ciri khas sekolompok penulis sastra mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang penulis, maka akan beragam juga gaya bahasa yang digunakan.
Jenis-Jenis Gaya Bahasa
Mengutip buku Diksi dan Gaya Bahasa, Georys Keraf (2009:117), gaya bahasa dapat ditinjau dari bermacam-macam sudut pandangan. Gaya bahasa mempersoalkan ketepatan dan kesesuaian dalam menghadapi situasi-situasi tertentu.
Terdapat gaya bahasa sesuai dengan tujuan pemakaian kata tersebut. Berikut penjelasan dan contohnya.
1. Metafora
Gaya bahasa ini menungkapkan ungkapan kalimatnya dilakukan secara langsung dengan perbandingan secara analogis. Hal ini menggambarkan sifat seseorang melalui benda atau objek tertentu.
Contoh: Kembang desa yang artinya orang yang tercantik di seluruh desa.
2. Personifikasi
Personifikasi adalah gaya bahasa yang berupa perbandingan. Gaya bahasa ini digunakan untuk membuat objek benda mati menjadi memiliki karakter seperti makhluk yang hidup.
ADVERTISEMENT
Contoh: Bulan mengintip yang artinya bulan menampakkan diri sedikit demi sedikit.
3. Sarkasme
Gaya bahasa ini berupa sindiran yang kasar. Tujuan dari sarkasme dimaksudkan untuk menyindir, menyinggung, bahkan menghina.
Contoh: Melihat muka kau saja aku sudah muak!
4. Asosiasi
Asosiasi adalah gaya bahasa yang digunakan untuk membandingkan dua objek berbeda yang dianggap memiliki suatu kesamaan. Cirinya menggunakan kata bagaikan, seperti, dan lain-lain.
Contoh: Wajahnya cantik bagaikan rembulan.
5. Hiperbola
Gaya bahasa ini berupa suatu pernyataan yang melebih-lebihkan suatu kenyataan. Bahasa ini paling umum ditemui di kehidupan sehari-hari.
Contoh: Perasaannya remuk redam melihat kepergian ayahnya.
6. Paradoks
Gaya bahasa yang seolah-olah bertentangan dengan pendapat umum atau kebenaran. Akan tetapi, pada kenyataannya mengandung kebenaran.
Contoh: Mulutnya besar tetapi nyalinya kecil.
ADVERTISEMENT
7. Retoris
Sebuah gaya bahasa yang seakan-akan bertanya tanpa mengharapkan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Contoh: Lihat ini, apakah kamu tidak punya otak?
Jadi, jenis-jenis gaya bahasa tersebut dapat digunakan sebagai bahasa penulisan sastra untuk mengungkapkan perasaan atau menciptakan situasi tertentu dalam berbagai sudut pandang. Hal ini menambah keindahan dan ciri khas akan tulisan itu sendiri. (DVA)