Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Jenis-Jenis Morfem beserta Contohnya yang Wajib Diketahui
25 Oktober 2023 17:58 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam pembentukan kata, tidak terlepas dengan yang namanya morfem. Morfem terdiri dari berbagai jenis. Jenis-jenis morfem dapat dibedakan berdasarkan kebebasannya, keutuhan bentuk, kemungkinan menjadi dasar dalam pembentukan kata, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Morfem sendiri merupakan satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna. Kata terkecil menunjukkan bahwasanya, sebuah morfem tidak bisa dibagi menjadi lebih kecil lagi, atau dengan kata lain, jika dipaksa untuk dibagi menjadi kecil, tidak akan mempunyai makna.
Pengertian Morfem
Morfem adalah unit terkecil dari sebuah kata yang bermakna. Makna itu merupakan cara bagaimana bahasa menyampaikan pesan. selain itu morfem lebih dari sekedar huruf. Ketika sejumlah morfem disatukan menjadi satu bagian kata akan memiliki arti.
Dalm buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia Sekolah Dasar oleh Dr. Fitri Puji Rahmawati, M.Hum., M.Pd., Dini Restiyanti Pratiwi, M.Pd., dan Hari Kusmanto, M.Pd.(2023:70), morfem berasal dari kata morphe yang berarti bentuk dan ema yang berarti mengandung arti.
ADVERTISEMENT
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa morfem merupakan satuan bunyi terkecil yang mengandung makna setara tidak mempunyai bentuk lain sebagai unsur pembentuknya.
Jenis-Jenis Morfem beserta Contohnya
Setelah mengetahui pengertian morfem, ketahui juga jenis-jenis morfem berikut ini.
1. Berdasarkan Kebebasannya
Berdasarkan kebebasannya morfem dibagi menjadi dua jenis, yaitu morfem bebas dan morfem terikat. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
Morfem bebas merupakan morfem yang tidak terikat dengan morfem lain. Morfem ini dapat berdiri sendiri dan dapat digunakan tanpa harus terlebih dahulu menggabungkannya dengan morfem lain. Contoh morfem bebas, yaitu pulang, merah, dan pergi.
Morfem terikat merupakan morfem yang harus terlebih dahulu bergabung dengan morfem lain untuk dapat digunakan dalam petuturan. Contoh morfem terikat, yaitu juang, henti, gaul, baur, bugar, renta, dan kerontang.
ADVERTISEMENT
2. Berdasarkan Keutuhan Bentuk
Berdasarkan keutuhan bentuknya, morfem dibagi menjadi dua jenis, yaitu morfem utuh dan morfem terbagi. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
Morfem utuh merupakan morfem yang bagian-bagian pembentuknya bersambungan. Contoh morfem utuh, yaitu meja, kursi, kecil, laut, dan pulpen.
Morfem terbagi adalah morfem yang perwujudannya dalam bentuk morfem di antarai oleh unsur lain. Misalnya, morfem ke-an, morfem tersebut bentuknya tidak utuh atau unsur-unsurnya terpisah.
Di antara ke- dan -an ada unsur lain misalnya unsur "satu" menjadi "kesatuan". Jadi, ke- dan -an pada ke-an adalah satu morfem, meski terpisah. Contoh lainnya adalah kata "perbuatan", terdiri dari satu morfem utuh "buat" dan satu morfem terbagi per- dan an.
ADVERTISEMENT
3. Berdasarkan Kemungkinan Menjadi Dasar dalam Pembentukan Kata
Berdasarkan kemungkinan menjadi dasar dalam pembentukan kata, morfem dibagi menjadi dua jenis, yaitu morfem dasar dan morfem afiks. Adapun penjelesannya, yaitu
Morfem dasar adalah morfem yang dapat menjadi dasar dalam satu proses morfologi. Bisa dikatakan, bahwasanya morfem dasar ini bisa berupa morfem bebas maupun terikat. Contoh morfem dasar, yaitu morfem beli, makan, dan merah.
Morfem afiks adalah morfem yang tidak dapat menjadi dasar dalam pembentukan kata, tetapi hanya menjadi unsur pembentuk dalam proses afiksasi. Dalam bahasa Indonesia, morfem aifks dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu
ADVERTISEMENT
4. Berdasarkan Jenis Morfem yang Membentuknya
Berdasarkan jenis morfem yang membentuknya, morfem dibagi menjadi dua jenis, yaitu morfem segmental dan morfem suprasegmental. Adapun penjelesannya, yaitu
Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental, yakni morfem yang berupa bunyi dan dapat di segmentasikan. Contoh morfem segmental, yaitu morfem "meja", bunyi morfem tersebut dapat dibagi menjadi me-ja atau m-e-j-a.
Morfem suprasegmental adalah morfem yang terbentuk dari nada, tekanan dan intonasi. Dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan morfem ini, tetapi hanya dapat ditemukan dalam bahasa Cina.
5. Berdasarkan Maknanya
Berdasarkan maknanya, morfem dibagi menjadi dua jenis, yaitu morfem leksikal dan morfem tak leksikal. Adapun penjelasannya, yaitu
Morfem leksikal adalah morfem yang telah mempunyai makna pada dirinya, tanpa perlu proses dengan morfem lain. Contohnya morfem ikan, ku, jalan, dwi, rumah, buku, dan mu.
ADVERTISEMENT
Morfem bermakna leksikal tidak sama dengan morfem bebas. Morfem bermakna leksikal bisa berbentuk morfem bebas bisa juga berbentuk morfem terikat.
Contoh morfem dwi termasuk morfem terikat karena harus digabung dengan morfem lain misalnya dwibahasa, morfem dwi juga termasuk morfem bermakna leksikal karena morfem dwi mempunyai makna leksikal, yaitu dua.
Morfem tak leksikal adalah morfem-morfem yang tidak mempunyai makna apa-apa pada dirinya sendiri sebelum bergabung dengan morfem lainnya dalam proses morfologis.
Contoh morfem tak leksikal bisa berupa afiks, seperti me, di, ter, ber. Bisa pula berupa partikel seperti dari, ke, dan, wah.
Dapat disimpulkan bahwa morfem sebagai gramatikal terkecil terdiri dari jenis-jenis morfem yang memiliki fungsi berbeda dalam menyusun sebuah kalimat sehingga kalimat tersebut memiliki makna. (MRZ)
ADVERTISEMENT