Konten dari Pengguna

Jenis-Jenis Risiko Apa yang Akan Berdampak Pada Suatu Organisasi? Ini Jawabannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
20 Desember 2024 17:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Jenis-Jenis Risiko Apa yang Akan Berdampak Pada Suatu Organisasi? Sumber: Pexels/Leeloo the first
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jenis-Jenis Risiko Apa yang Akan Berdampak Pada Suatu Organisasi? Sumber: Pexels/Leeloo the first
ADVERTISEMENT
Risiko adalah suatu hal yang dapat ditemui ketika membangun atau mengembangkan sebuah organisasi. Meskipun perlu diantisipasi, tetapi belum banyak yang memahami jenis-jenis risiko apa yang akan berdampak pada suatu organisasi?
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, risiko bersifat tidak pasti, artinya belum tentu terjadi, tetapi memiliki potensi untuk memengaruhi kondisi atau hasil yang diharapkan. Namun, risiko ini mencakup segala hal yang dapat mengganggu suatu kelancaran atau pencapaian.

Jenis-Jenis Risiko Apa yang akan Berdampak Pada Suatu Organisasi?

Ilustrasi Jenis-Jenis Risiko Apa yang Akan Berdampak Pada Suatu Organisasi? Sumber: Pexels/Anna Tarazevich
Risiko dalam organisasi adalah potensi kejadian atau kondisi yang dapat berdampak negatif pada pencapaian tujuan organisasi. Baik secara strategis, operasional, finansial, maupun reputasi. Lalu, jenis-jenis risiko apa yang akan berdampak pada suatu organisasi?
Mengutip buku Manajemen Proyek, Darmawan (2024:268), risiko dalam suatu proyek atau organisasi berawal dari ketidakpastian yang ada dalam semua organisasi atau proyek tersebut. Berikut beberapa jenis risiko yang dapat berdampak pada suatu organisasi.

1. Risiko Operasional

Risiko operasional berkaitan dengan gangguan dalam kegiatan sehari-hari organisasi. Contohnya adalah kegagalan teknologi, kerusakan mesin, atau gangguan pada rantai pasok yang menghambat produksi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kesalahan manusia, seperti kelalaian atau ketidaksesuaian prosedur, juga termasuk risiko ini. Risiko operasional juga mencakup kerusakan infrastruktur atau sistem IT yang mengganggu efisiensi operasional perusahaan.

2. Risiko Strategis

Risiko strategis adalah risiko yang memengaruhi tujuan jangka panjang organisasi. Misalnya, perubahan tren pasar yang menyebabkan produk atau layanan tidak lagi relevan, pengambilan keputusan yang salah dalam investasi, atau kehilangan daya saing terhadap pesaing baru yang lebih inovatif. Risiko ini berdampak besar pada keberlanjutan dan posisi kompetitif organisasi di pasar.

3. Risiko Keuangan

Risiko keuangan berhubungan langsung dengan stabilitas finansial organisasi. Fluktuasi nilai tukar mata uang dapat memengaruhi biaya impor atau ekspor. Risiko kredit terjadi ketika pelanggan gagal memenuhi kewajibannya, sehingga merugikan pendapatan.
Risiko likuiditas juga menjadi perhatian ketika organisasi tidak memiliki dana cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Selain itu, volatilitas pasar dapat menurunkan nilai aset investasi perusahaan.
ADVERTISEMENT

4. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan muncul ketika organisasi gagal mematuhi regulasi atau hukum yang berlaku. Pelanggaran terhadap standar industri atau regulasi pemerintah, seperti hukum perlindungan data atau undang-undang lingkungan, dapat mengakibatkan denda, sanksi hukum, atau kerugian reputasi. Risiko ini juga sering dikaitkan dengan perubahan regulasi yang tiba-tiba sehingga memerlukan penyesuaian cepat dari organisasi.

5. Risiko Reputasi

Reputasi adalah aset penting bagi organisasi, dan risiko reputasi bisa muncul dari berbagai sumber. Kritik negatif di media sosial atau berita buruk dapat memengaruhi citra perusahaan.
Selain itu, kegagalan produk atau layanan yang mengecewakan pelanggan dapat merusak kepercayaan publik. Etika bisnis yang buruk, seperti skandal korupsi atau diskriminasi, juga dapat berdampak jangka panjang pada kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis.
ADVERTISEMENT

6. Risiko Teknologi

Di era digital, risiko teknologi menjadi salah satu ancaman utama bagi organisasi. Serangan siber seperti pencurian data atau ransomware dapat mengakibatkan kerugian besar.
Selain itu, kegagalan dalam implementasi teknologi baru atau ketergantungan pada teknologi yang sudah usang dapat menghambat produktivitas dan daya saing perusahaan. Risiko ini menuntut organisasi untuk terus berinvestasi dalam keamanan dan pembaruan teknologi.

7. Risiko Lingkungan

Risiko lingkungan muncul dari faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh organisasi. Contohnya adalah bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, atau kebakaran, yang dapat mengganggu operasi dan menyebabkan kerusakan aset.
Perubahan iklim juga menambah risiko jangka panjang, seperti kenaikan permukaan air laut atau cuaca ekstrem yang memengaruhi aktivitas bisnis, terutama di sektor agrikultur dan manufaktur.
ADVERTISEMENT
Memahami jenis-jenis risiko apa yang akan berdampak pada suatu organisasi dapat meningkatkan manajemen risiko yang baik dalam sebuah organisasi. Dengan pendekatan yang baik terhadap manajemen risiko, organisasi dapat mencapai tujuan strategis dengan lebih efektif. (BAI)