Jenis Perubahan Apakah dalam Peristiwa Siklus Air? Ini Penjelasannya

Ilustrasi jenis perubahan apakah dalam peristiwa siklus air? Sumber foto: Pixabay/lcallard210

Siklus air merupakan salah satu peristiwa yang berlangsung di alam. Pada prosesnya, fase tersebut turut memicu terjadinya suatu perubahan. Lantas, jenis perubahan apakah dalam peristiwa siklus air?

Siklus air dapat disebut juga dengan istilah daur air. Hal ini termasuk tahapan penting yang dapat menunjang keberlangsungan makhluk hidup. Pasalnya, melalui siklus tersebut air bersih yang jumlahnya terbatas dapat terjaga ketersediaannya.

Jenis Perubahan Apakah dalam Peristiwa Siklus Air? Ini Jawabannya

Ilustrasi jenis perubahan apakah dalam peristiwa siklus air? Sumber foto: Pixabay/ronymichaud

Berdasarkan buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V, Tim Tunas Karya Guru, (hal.78), pengertian siklus air adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem. Dalam siklus tersebut, air mengalami perpindahan tempat dan perubahan wujud.

Lalu, jenis perubahan apakah dalam peristiwa siklus air? Pada dasarnya siklus air dapat dibagi menjadi beberapa tahap perubahan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Evaporasi

Evaporasi adalah penguapan air ke udara ataupun atmosfer akibat adanya pemanasan sinar matahari. Dalam proses ini, air diubah menjadi uap air (gas). Semakin besar energi panas matahari, maka laju penguapan juga akan semakin cepat.

2. Transpirasi

Transpirasi merupakan proses penguapan yang hampir sama dengan evaporasi. Namun, penguapan ini berlangsung pada jaringan makhluk hidup.

Perubahan yang terjadi dalam transpirasi yaitu berupa uap air dan di bawa ke atmosfer, yang berasal selain dari sumber air langsung. Misalnya pada struktur tubuh tumbuhan.

3. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi ialah perpaduan antara tahap evaporasi dan transpirasi. Proses ini kerap disebut sebagai pentotalan penguapan air di permukaan bumi.

4. Sublimasi

Sublimasi tidak jauh berbeda dengan proses penguapan. Akan tetapi, proses tersebut terjadi di kutub es atau puncak gunung. Sublimasi sendiri merupakan tahap perubahan es menjadi uap air tanpa melewati fase cair terlebih dahulu.

5. Kondensasi

Kondensasi merupakan tahap berubahnya air menjadi partikel es yang diakibatkan oleh tekanan suhu udara yang rendah. Hasil dari fase kondensasi akan membentuk awan yang tebal dan kabut di langit.

6. Adveksi

Adveksi adalah tahap perpindahan awan yang terjadi secara horizontal dari satu titik ke titik lainnya. Kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh tekanan udara atau angin.

7. Presipitasi

Presipitasi merupakan proses pencairan awan hitam. Setelah terjadinya presipitasi maka air jatuh menjadi hujan. Hal itu ialah hasil uap air yang terkondensasi kemudian turun ke permukaan bumi karena pengaruh angin panas maupun perubahan suhu.

Apabila suhu berada di bawah 0°, tetesan air akan jatuh dalam bentuk salju atau hujan es. Melewati salah satu proses dalam daur air ini, air selanjutnya akan masuk kembali ke lapisan litosfer.

8. Run Off (Limpasan)

Tahap mengalirnya air hujan ke saluran air lainnya dikenal dengan istilah run off. Perpindahan air bergerak menuju lokasi yang lebih rendah hingga masuk ke danau, laut, maupun samudra. Pada fase ini, air akan masuk kembali ke lapisan hidrosfer.

9. Infiltrasi

Infiltrasi adalah fase terakhir dari siklus daur air. Dalam hal ini, air tidak seluruhnya ikut melalui tahap limpasan. Beberapa di antaranya masuk ke tanah. Air itulah yang disebut sebagai air infiltrasi. Pasalnya, air akan menyerap ke bawah dan menjadi air tanah.

Jadi, jenis perubahan apakah dalam peristiwa siklus air? Terdapat beberapa perubahan yang terjadi pada proses tersebut. Seperti halnya perubahan dari molekul berbentuk cair menjadi gas yang disebut dengan evaporasi hingga infiltrasi. Setelah mencermati ulasan di atas, pembaca dapat semakin memahami tahap berlangsungnya siklus air secara tepat. (Riyana)

Baca Juga: Macam-Macam Siklus Hidrologi beserta Proses Terjadinya