Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Kaidah Kebahasaan Analytical Exposition dalam Bahasa Inggris
21 Januari 2025 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kaidah kebahasaan analytical exposition menjadi dasar dalam membentuk tata bahasa yang baik bagi jenis teks bahasa Inggris tersebut. Kaidah kebahasaan ini membantu pembaca memahami isi teks yang disampaikan.
ADVERTISEMENT
Analytical exposition adalah teks yang berisi pendapat penulis tentang suatu isu. Teks ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa isu yang dibahas sangat penting untuk didiskusikan.
3 Kaidah Kebahasaan Analytical Exposition
Secara bahasa analytical memiliki arti suka menguji sesuatu secara hati-hati, sementara exposition berarti penjelasan. Sehingga analytical exposition yaitu teks yang mencoba memberikan penjelasan secara komprehensif dengan menampilkan pendapat pendukung secara hati-hati.
Analytical exposition termasuk dalam jenis argumentative text yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dihadirkan adalah topik yang penting untuk dibahas. Analytical exposition text tersusun dari 3 bagian, yakni thesis, arguments, dan reiteration.
Untuk membuat Analytical exposition text dengan baik dan benar seseorang harus memperhatikan kaidah kebahasaan yang dimiliki oleh text ini. Kaidah wajib digunakan untuk menjaga keseragaman penggunaan bahasa dalam text tersebut.
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku Bahasa Inggris SMA XI Semester Ganjil oleh Ida Nursita, S.Pd (2022:74-75), kaidah kebahasaan analytical exposition adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan Simple Present Tense
Penulisan analytical exposition text menggunakan simple present tense. Mengapa menggunakan tenses ini adalah karena teks eksposisi merupakan teks yang menyampaikan pendapat yang bersifat umum dan merupakan fakta .
2. Menggunakan Thingking Verb
Menggunakan thingking verb atau kata-kata yang mengekspresikan pikiran atau perasaan penulis. Contohnya experience, feel, know, realize, sense, thing, dan lain sebagainya.
3. Menggunakan Internal Conjunction
Menggunakan internal conjunction yaitu kata penghubung yang menghubungkan argumen di antara dua klausula. Internal conjunctions dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
ADVERTISEMENT
Contoh 3 kaidah kebahasaan analytical exposition di atas bisa digunakan acuan ketika pembaca ingin membuat teks tersebut. Kaidah kebahasaan yang pembaca cantumkan menjadi ciri khas yang membedakan analytical exposition dengan text lainnya. (MRZ)