Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ketahui Kaidah Kebahasaan Teks Narasi dan Pengertiannya
8 Agustus 2024 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Teks narasi menjadi salah satu jenis teks yang dipelajari oleh siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia ketika duduk di bangku sekolah. Kaidah kebahasaan teks narasi perlu diketahui sebelum menyusun jenis teks tersebut.
ADVERTISEMENT
Teks narasi sendiri sangat mudah untuk dikenali karena biasanya berisi cerita-cerita fiksi. Tujuan dari teks ini adalah sebagai bahan bacaan atau hiburan bagi para pembacanya.
Pengertian Teks Narasi
Dikutip dari buku Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Era Merdeka Belajar di Sekolah Dasar oleh Prof. Dr. Ida Zulaeha, M. Hum (2024:52) teks narasi merupakan cerita yang didasarkan pada peristiwa atau rangkaian peristiwa yang dialami tokoh, latar tempat, waktu, dan suasana hati.
Ciri-ciri dari karangan narasi adalah bersifat menceritakan sebuah rangkaian peristiwa, baik kejadian itu berupa fakta yang terjadi dalam hidup maupun hanya berupa khayalan dari penulisnya.
Umumnya, jenis teks ini menceritakan suatu masalah, peristiwa atau kejadian dari waktu dan sudut pandang tertentu. Inti dari teks narasi biasanya disusun secara kronologis agar pembaca memahami cerita yang disampaikan.
ADVERTISEMENT
Ada banyak jenis teks narasi, antara lain cerpen dan novel. Namun, jenis teks ini dapat berbentuk tidak tertulis atau ujaran yang biasanya didengar melalui radio, CD maupun kaset.
Kaidah Kebahasaan Teks Narasi
Pada dasarnya teks narasi memiliki kaidah kebahasaan yang berbeda dengan jenis teks lainnya. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks narasi.
1. Menggunakan Majas Metafora
Istilah majas diartikan sebagai bahasa kiasan atau bahasa-bahasa indah yang ditujukan untuk meningkatkan efek tertentu. Sedangkan majas metafora adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain.
2. Menggunakan Kata Penghubung Penanda Urutan Waktu
Dalam teks narasi, kata hubung tentu kerap digunakan terutama kata penghubung penanda urutan waktu. Penggunaan kata penghubung waktu dalam teks narasi mampu menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Misalnya adalah bilamana, sejak, sementara, sebelum, kemudian, akhirnya, selanjutnya, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
3. Menggunakan Kata Kerja Transitif dan Intransitif
Pada umumnya kata kerja dibagi menjadi kata kerja transitif dan intransitif. Kata kerja transitif berpotensi menjadi kalimat transitif. Kata kerja transitif adalah kalimat yang membutuhkan objek.
Jenis kalimat ini bisa diubah menjadi kalimat pasif. Semenjak itu, kata kerja intransitif akan menjadi kalimat intransitif. Kalimat intransitif adalah Kalimat yang tidak membutuhkan objek.
4. Menggunakan Kata Sifat, Benda dan Frasa
Teks narasi menggunakan kata benda, kata sifat, frasa atau klausa sesuai dengan topik, sudut pandang dan objek yang diceritakan.
5. Menggunakan Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut pandang adalah cara pengarang memposisikan diri dalam cerita atau merupakan cara pengarang menyebutkan tokohnya. Contoh penggunaan sudut pandang orang ketiga di antaranya ia, dia, mereka, atau nama diri.
Itulah ulasan singkat tentang kaidah kebahasaan teks narasi. Dengan ciri-ciri kebahasaan teks tersebut diharapkan bisa mempermudah seseorang dalam menulis teks narasi. (NTA)
ADVERTISEMENT