Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ketahui Letak Perbedaan Mendasar antara Fabel dan Cerpen
11 Juli 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fabel dan cerpen adalah dua jenis karya sastra yang sering ditemui dalam literatur, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Sangat jelas terlihat bahwa perbedaan mendasar antara fabel dan cerpen terletak pada tokohnya, di mana tokoh fabel merupakan binatang, sedangkan tokoh cerpen biasanya manusia.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Pedoman Menulis Fiksi yang Indah, Jerome Stern (2022:303, dalam buku tentang cerpen, pembaca dapat menemukan perbedaan antara dongeng, fabel juga cerita, sketsa dan anekdot. Pada cerpen akan ditemui bahwa sebuah kisah terasa nyata, sementara melalui fabel, pembaca seolah diajak untuk bermajinasi dengan bebas dan kreatif.
Perbedaan Mendasar antara Fabel dan Cerpen yang Wajib Dipahami
Contoh klasik dari fabel adalah cerita tentang "Kelinci dan Kura-kura", di mana hewan-hewan tersebut memiliki kemampuan berbicara dan berpikir layaknya manusia.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, cerpen biasanya menggunakan manusia sebagai tokoh utamanya. Tokoh-tokoh dalam cerpen cenderung lebih realistis dan kompleks, mencerminkan kehidupan dan emosi manusia yang sebenarnya.
Misalnya, dalam cerpen "Malam Jahanam" karya Mochtar Lubis, tokoh-tokoh manusianya menghadapi konflik batin dan situasi sosial yang nyata.
Inilah yang menjadi perbedaan mendasar antara fabel dan cerpen terletak pada pengaruh tokoh yang disajikan. Apa saja perbedaan lainnya?
1. Pesan Moral
ADVERTISEMENT
2. Alur Cerita
3. Gaya Penulisan
ADVERTISEMENT
Jadi, dapat disimpulan, antara keduanya meskipun sama-sama merupakan bentuk cerita fiksi, memiliki perbedaan mendasar antara fabel dan cerpen terletak pada tokoh utama, pesan moral, alur cerita, dan gaya penulisan.
Dengan memahami perbedaan ini, tentunya akan membantu pembaca dalam menikmati dan menafsirkan kedua jenis karya sastra tersebut dengan lebih baik. (VAN)