Ketahui Penerapan Prinsip Perpindahan Kalor Pada Termos Panas

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
8 Februari 2024 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penerapan Prinsip Perpindahan Kalor Pada Termos Panas. Sumber: Pexels/Georgy Druzhinin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penerapan Prinsip Perpindahan Kalor Pada Termos Panas. Sumber: Pexels/Georgy Druzhinin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam ilmu sains, terdapat pembelajaran mengenai perpindahan kalor. Bentuk perpindahan kalor ini dapat dilihat dalam penerapan prinsip perpindahan kalor pada termos panas.
ADVERTISEMENT
Penerapan prinsip perpindahan kalor pada termos panas berkaitan dengan meminimalkan perpindahan panas dari dalam termos ke lingkungan eksternal. Sehingga menjaga suhu minuman di dalamnya tetap panas selama mungkin.

Penerapan Prinsip Perpindahan Kalor pada Termos Panas

Ilustrasi Penerapan Prinsip Perpindahan Kalor Pada Termos Panas. Sumber: Pexels/Cottonbro Studio
Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Alam, Djoko Arisworo (2006:115), secara alamiah, perpindahan kalor terjadi dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Salah satu contohnya adalah penerapan prinsip perpindahan kalor pada termos panas.
Penerapan prinsip perpindahan kalor pada termos melibatkan berbagai aspek Prinsip utama yang diterapkan adalah mengurangi transfer panas melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. Berikut adalah penjelasannya.

1. Lapisan Isolasi Termal

Termos panas memiliki lapisan ganda atau ganda dengan ruang hampa di antara kedua lapisan tersebut. Udara di dalam ruang hampa memiliki konduktivitas termal yang rendah, sehingga menghambat perpindahan panas melalui konduksi.
ADVERTISEMENT

2. Pelapis Cermin Reflektif

Bagian dalam termos sering dilapisi dengan material cermin reflektif atau lapisan logam yang dapat memantulkan radiasi panas kembali ke dalam termos. Ini mengurangi hilangnya panas melalui radiasi.

3. Penutup Rapat

Penutup termos dirancang untuk menjadi rapat dan menyegel dengan erat. Penutup yang rapat membantu mencegah masuknya udara dingin atau keluarnya panas dari dalam termos.

4. Menggunakan Material Isolasi Termal

Material isolasi termal seperti busa poliuretan atau serat kaca digunakan di antara lapisan ganda termos untuk mengurangi perpindahan panas melalui konduksi.

5. Menggunakan Material Reflektif Luar

Beberapa termos panas memiliki lapisan luar yang dilapisi dengan material reflektif atau warna cerah untuk memantulkan radiasi matahari dan mengurangi pemanasan termos dari sumber panas eksternal.

6. Penggunaan Gasket Karet

Penutup termos biasanya dilengkapi dengan gasket karet atau seal yang rapat untuk menghindari kebocoran udara atau cairan yang dapat menyebabkan hilangnya panas.
ADVERTISEMENT

7. Bentuk Tabung Silinder

Banyak termos dirancang dalam bentuk tabung silinder untuk mengurangi area permukaan yang bersentuhan dengan lingkungan, mengurangi perpindahan panas melalui konveksi.
Demikianlah penjelasan mengenai penerapan prinsip perpindahan kalor pada termos panas. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, termos panas dapat menjaga minuman tetap panas untuk jangka waktu yang lebih lama. (BAI)