Ketahui Proses Terjadinya Angin Puting Beliung

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
23 Januari 2024 18:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses Terjadinya Angin Puting Beliung. Sumber: Unsplash/NOAA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses Terjadinya Angin Puting Beliung. Sumber: Unsplash/NOAA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Angin puting beliung adalah salah satu jenis bencana alam yang terjadi di Indonesia dan dapat menyebabkan dampak negatif bagi manusia. Ada tiga proses terjadinya angin puting beliung yang dapat diketahui.
ADVERTISEMENT
Fenomena cuaca ini ditandai oleh angin kencang berputar yang membentuk kolom udara berkecepatan tinggi. Angin puting beliung umumnya disebabkan oleh perbedaan suhu, kelembaban, dan perubahan arah angin di atmosfer.

Penyebab Angin Puting Beliung

Ilustrasi Proses Terjadinya Angin Puting Beliung. Sumber: Unsplash/Nikolas Noonan
Angin puting beliung adalah angin yang berputar secara kencang di permukaan bumi selama 3-5 menit. Proses terjadinya angin puting beliung melibatkan kondisi atmosfer yang kompleks dan umumnya terjadi dalam badai atau selama cuaca yang sangat tidak stabil.
Mengutip buku Wangsit HOTS Soshum 2021 karya Tim Tentor Master (2020:715), angin puting beliung disebabkan karena udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terjadilah angin puting beliung.

Proses Terjadinya Angin Puting Beliung

Ilustrasi Proses Terjadinya Angin Puting Beliung. Sumber: Unsplash/Espen Bierud
Pada dasarnya ada tiga fase atau proses terjadinya angin puting beliung. Ketiga fase tersebut memiliki kaitan yang erat dengan tumbuhnya awan cumulonimbus. Angin puting beliung biasanya membawa angin dengan kecepatan kurang lebih sekitar 175 km/jam yang bergerak dalam beberapa kilometer sebelum akhirnya lenyap.
ADVERTISEMENT
Durasi terjadinya angin puting beliung biasanya singkat, antara 3-5 menit yang kemudian diikuti oleh adanya angin kencang. Berikut adalah tiga fase utama atau proses terjadinya angin puting beliung yang meliputi fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah.

1. Fase Tumbuh

Proses dimulai dengan adanya kondisi yang mendukung perkembangan awan hujan yang potensial untuk berkembang menjadi angin puting beliung.
Angin yang berubah arah secara vertikal membentuk suatu pusaran yang disebut mesocyclone. Ini adalah awal dari pembentukan angin puting beliung. Pada tahap ini, rotasi yang terjadi mulai terasa di permukaan dan mencapai ke lapisan atas awan.

2. Fase Dewasa

Rotasi udara terus berkembang dan mulai turun ke bawah membentuk toroid, yang merupakan awan berbentuk tabung yang mencapai tanah atau hampir menyentuh tanah.
ADVERTISEMENT
Jika toroid menyentuh tanah dan mengalami kontak dengan permukaan, itu disebut sebagai angin puting beliung. Pada fase ini, angin puting beliung dapat mencapai intensitas puncaknya.

3. Fase Punah

Angin puting beliung mulai kehilangan sumber energi dan rotasinya mengurang. Toroid yang menyentuh tanah dapat meningkatkan hujan di sekitarnya dan menyebabkan redaman awan. Selama fase ini, angin puting beliung dapat terurai dan akhirnya punah.
Demikianlah penjelasan mengenai proses terjadinya angin puting beliung. Sistem peringatan dini dan pemahaman tentang perilaku badai dapat membantu masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan saat menghadapi potensi angin puting beliung. (BAI)