Konten dari Pengguna

Ketahui Rumus Struktur Vitamin C dan Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
4 Juli 2024 16:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rumus Struktur Vitamin C dan Penjelasannya. Sumber: Pexels/Karolina Kaboompics
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rumus Struktur Vitamin C dan Penjelasannya. Sumber: Pexels/Karolina Kaboompics
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Vitamin C, juga dikenal sebagai asam askorbat, memiliki rumus struktur vitamin C C6H8O6. Vitamin C memiliki berbagai fungsi yang baik bagi tubuh, seperti sebagai antioksidan, pembentukan kolagen dan penyerapan zat besi.
ADVERTISEMENT
Asupan vitamin C yang cukup sangat penting untuk kesehatan umum dan pencegahan penyakit. Namun, selain memahami manfaatnya, perlu juga memahami berbagai sifat-sifat dari vitamin C.

Rumus Struktur Vitamin C dan Penjelasannya

Ilustrasi Rumus Struktur Vitamin C dan Penjelasannya. Sumber: Pexels/Martin Lopez
Mengutip Buku Pintar Bimbel SMP Kelas 7, 8, 9 karya Budi Lintang (2015:317) rumus senyawa merupakan gabungan lambang unsur yang menunjukkan jenis unsur pembentuk senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur.
Rumus struktur vitamin C adalah C6H8O6. Penjelasan mengenai rumus strukturnya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

Sifat dari Rumus Struktur Vitamin C

Ilustrasi Rumus Struktur Vitamin C dan Penjelasannya. Sumber: Pexels/Lisa Fotios
Sifat-sifat vitamin C dapat dipahami lebih baik dengan menganalisis struktur kimianya. Rumus struktur vitamin C terdiri dari enam atom karbon, delapan atom hidrogen, dan enam atom oksigen. Berikut adalah beberapa sifat penting vitamin C yang dapat dijelaskan dari strukturnya.

1. Kelarutan dalam Air

Vitamin C memiliki beberapa gugus hidroksil (-OH). Gugus hidroksil ini membuat vitamin C sangat polar dan dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air, yang menjadikannya sangat larut dalam air.

2. Sifat Asam

Karena adanya gugus hidroksil yang terikat pada karbon yang berdekatan dengan gugus karbonil (C=O). Gugus hidroksil yang berdekatan dengan gugus karbonil dapat melepaskan proton (H⁺), memberikan sifat asam pada vitamin C. Keasaman ini ditandai oleh nilai pKa sekitar 4.2.
ADVERTISEMENT

3. Aktivitas Antioksidan

Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dengan mendonorkan elektron, yang memungkinkan perubahan antara bentuk tereduksi dan teroksidasi. Struktur ini memungkinkan vitamin C untuk menetralkan radikal bebas dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif.

4. Stabilitas dan Degradasi

Vitamin C mengandung ikatan ganda dan gugus hidroksil yang rentan terhadap oksidasi. Struktur ini membuat vitamin C sensitif terhadap panas, cahaya, dan udara, yang dapat menyebabkan oksidasi dan degradasi. Stabilitas vitamin C dapat terjaga dalam kondisi dingin dan kering.

5. Kelarutan dalam Pelarut Organik

Vitamin C memiliki beberapa gugus polar (hidroksil dan karbonil). Karena banyaknya gugus polar, vitamin C tidak larut dalam pelarut organik non-polar seperti kloroform atau eter.

6. Reaktivitas Kimia

Vitamin C memiliki gugus enediol (dua gugus hidroksil yang berikatan dengan dua karbon berikatan ganda). Gugus enediol ini berkontribusi pada kemampuan vitamin C untuk bertindak sebagai agen pereduksi dalam berbagai reaksi kimia. Struktur ini memungkinkan vitamin C untuk berpartisipasi dalam reaksi redoks penting dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

7. Kompleksasi dengan Logam

Gugus hidroksil dan karbonil pada vitamin C memungkinkan pembentukan kompleks dengan ion logam. Kemampuan ini penting untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh, karena vitamin C dapat membentuk kompleks dengan ion besi, mencegah oksidasi dan meningkatkan bioavailabilitasnya.
Vitamin C banyak ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, termasuk jeruk, kiwi, stroberi, paprika merah, dan brokoli. Dengan memahami rumus struktur vitamin C, dapat membantu memahami berbagai sifat fisik, kimia, dan biologis yang membuatnya menjadi nutrisi penting dalam kesehatan manusia. (BAI)