Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ketahui Unsur Intrinsik Cerpen Pohon Keramat
6 November 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cerpen, atau cerita pendek, adalah karya sastra berbentuk prosa yang mengisahkan sebuah cerita secara singkat dan padat. Dalam cerpen, biasanya mengandung unsur intrinsik yang membangun cerpen tersebut. Seperti unsur intrinsik cerpen Pohon Keramat yang juga harus ada dalam cerpen tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, cerpen bertujuan untuk memberikan dampak emosional atau pesan tertentu secara padat dan cepat. Biasanya, cerpen berfokus pada satu konflik utama dan hanya melibatkan beberapa tokoh. Oleh karenanya, cerpen atau cerita pendek ini tidak memiliki banyak masalah yang kompleks.
Unsur Intrinsik Cerpen Pohon Keramat
Mengutip buku Think Smart Bahasa Indonesia, Ismail Kusmayadi (2008:67), unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Beberapa unsur intrinsik cerpen Pohon Keramat dapat mencangkup tema, latar, tokoh, sudut pandang, dan amanat.
Unsur-unsur intrinsik dalam cerita pendek membentuk struktur karya tersebut, seperti cerita dalam novel, cerpen, atau drama, sehingga menghasilkan makna dan pesan tertentu bagi pembaca. Berikut beberapa penjelasan dari unsur intrinsik dalam cerpen Pohon Keramat.
ADVERTISEMENT
1. Tema
Tema utama dari cerpen Pohon Keramat adalah modernisasi keadaan penduduk. Hal ini dapat dilihat dari adanya perselisihan penduduk kampung yang tidak setuju dengan rencana pembangunan pabrik di kaki gunung.
2. Tokoh dan Karakter
3. Latar
4. Amanat
Amanat dari cerpen Pohon Keramat adalah manusia tidak boleh serakah dalam menggunakan alam, apabila terdapat yang menebang maka juga harus dibarengi dengan menanam pohon juga. Selain itu, manusia juga tidak boleh menyekutukan Allah dengan benda-benda yang berbau mistis.
ADVERTISEMENT
5. Sudut Pandang
Cerpen Pohon Keramat menggunakan sudut pandang orang pertama (Saya). Hal ini dapat dilihat dari beberapa kalimat yang ada, seperti “bagi saya, Gunung Beser menyimpan kenangan tersendiri. Saya selalu menguntitnya dari belakang tanpa banyak bicara.”
6. Alur (Plot)
Cerpen ini biasanya menggunakan alur maju. Cerita dimulai dengan pengenalan pohon keramat beserta kepercayaan masyarakat terhadapnya. Tokoh utama yang penasaran mendekati atau bahkan melanggar aturan terhadap pohon tersebut. Kemudian ada konsekuensi yang menimpa tokoh utama akibat tindakannya tersebut, yang berakhir dengan penyesalan atau pelajaran moral.
ADVERTISEMENT