Keterampilan Berbahasa Memiliki Hubungan Lebih Erat Antara Satu dengan yang Lain

Ilustrasi keterampilan berbahasa memiliki hubungan lebih erat antara satu dengan yang lain. Sumber foto: Unplash/Beatriz Pérez Moya

Pada dasarnya keterampilan berbahasa yang memiliki hubungan lebih erat antara satu dengan yang lainnya mampu membantu seseorang untuk menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain. Kemampuan bahasa dan berbahasa seseorang dapat mengidentifikasi pola jati diri, pola karakter dan pola berpikir seseorang.

Kemampuan ini tentu saja melibatkan penguasaan kaidah bahasa serta pragmatik bahasa. Kegiatan pragmatik ini sangat penting karena merupakan kesanggupan penggunaan bahasa yang bermacam-macam sesuai kebutuhan dan bentuk komunikasi di berbagai situasi.

Beberapa Aspek Dalam Keterampilan Berbahasa Memiliki Hubungan Lebih Erat Antara Satu dengan yang Lain

Ilustrasi keterampilan berbahasa memiliki hubungan lebih erat antara satu dengan yang lain. Sumber foto: Unplash/Shiromani Kant

Mengutip dari buku Bahan Ajar Bahasa Indonesia oleh Masyur M, Amin Tunda (55), dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keterampilan berbahasa adalah kemampuan seseorang memakai bahasa untuk mempergunakan bahasanya dengan baik.

Keterampilan berbahasa menjadi kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk berkomunikasi dan berekspresi diri. Seseorang yang setiap saat berekspresi diri dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, dan keadaannya.

Aspek-aspek yang termasuk ke dalam keterampilan berbahasa memiliki hubungan lebih erat antara satu dengan yang lain. Adapun uraian lengkapnya bisa dipahami sebagai berikut ini.

1. Menyimak

Keterampilan menyimak adalah aspek terpenting karena keterampilan ini menjadi dasar untuk menguasai suatu bahasa. Komunikasi lisan tidak mungkin terjadi tanpa keterampilan bahasa.

Hampir seluruh kegiatan sehari-hari dipenuhi oleh kegiatan menyimak. Proses menyimak adalah proses tersampainya pesan yang didengar kemudian diolah di otak didirikan ke dalam memori ingatan yang akhirnya disampaikan melalui media lisan maupun tulisan.

2. Berbicara

Keterampilan berbicara adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikiran secara langsung atau tidak langsung. Berbicara langsung ialah proses pembicaraan yang berhadapan langsung dengan pendengarnya. Sementara, berbicara tidak langsung adalah proses pembicaraan yang tidak berhadapan langsung dengan pendengarnya.

3. Membaca

Keterampilan membaca dapat memengaruhi seseorang dalam memperoleh pesan dan isi dari suatu bacaan. Dengan membaca, seseorang dapat memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bacaan serta memahami sistem tulisan (huruf, suku kata, kata, dan kelompok kata, kalimat, paragraf, teks, serta buku).

4. Menulis

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menulis dapat didefinisikan sebagai proses mengkomunikasikan gagasan, pemikiran, dan perasaan melalui simbol-simbol tertulis seperti huruf, angka, dan tanda baca. Dengan menulis, seseorang dapat mengorganisasikan pikiran dan menyampaikan pesan kepada orang lain dengan jelas dan efektif.

Berdasarkan penjelasan di atas kemampuan menyimak dan membaca termasuk keterampilan reseptif. Pasalnya kedua kemampuan ini melibatkan proses memahami informasi yang disampaikan melalui bahasa.

Sedangkan kemampuan berbicara dan menulis termasuk keterampilan produktif. Karena kedua keterampilan ini melibatkan proses penyampaian informasi melalui bahasa.

Baca juga: 3 Contoh Generalisasi dalam Paragraf Bahasa Indonesia

Itulah pembahasan mengenai aspek dalam keterampilan berbahasa memiliki hubungan lebih erat antara satu dengan yang lain. Semoga bermanfaat. (NTA)