Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Klasifikasi Pada Kingdom Fungi Berdasarkan Cara Reproduksinya
29 November 2024 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Klasifikasi pada kingdom fungi berdasarkan cara reproduksinya dipelajari dalam ilmu biologi. Klasifikasi fungi unik karena fungi memiliki dua macam cara reproduksi, yaitu seksual dan aseksual.
ADVERTISEMENT
Namun, tak semua cara reproduksi tersebut menghasilkan klasifikasi. Klasifikasi kingdom fungi hanya ada pada cara reproduksi seksual.
5 Klasifikasi Pada Kingdom Fungi Berdasarkan Cara Reproduksinya
Fungi yang melakukan reproduksi secara aseksual mendapat duplikat genetik dari nenek moyangnya sehingga tidak mendapatkan kontribusi genetik dari individu lainnya. Sedangkan fungi yang melakukan reproduksi secara seksual dibagi menjadi 5 klasifikasi.
Berikut adalah klasifikasi pada kingdom fungi berdasarkan cara reproduksinya, yang dikutip dari Biologi untuk SMA/MA Kelas X, R. Gunawan Susilowarno dan Kawan-kawan (2007:106).
1. Chitridiomycotina
Ini merupakan fungi atau jamur yang paling primitif.
Berikut ciri-cirinya:
2. Zygomycotina
Pemberian namanya berdasarkan zigot dalam zigospora yang dihasilkan dalam reproduksi generatif.
ADVERTISEMENT
Berikut ciri-cirinya:
3. Ascomycotina
Penamaannya berdasarkan askospora yang dihasilkan oleh reproduksi generatif.
Berikut ciri-cirinya:
4. Basidiomycotina
Penamaannya berdasarkan basidiospora yang dihasilkan oleh reproduksi generatif.
Berikut ciri-cirinya:
5. Deuteromycotina
Deuteromycotina disebut juga jamur tidak sempurna (imperfect) karena reproduksi generatifnya belum diketahui.
Berikut ciri-cirinya:
ADVERTISEMENT
Klasifikasi pada kingdom fungi berdasarkan cara reproduksinya dapat digunakan untuk mengembangkan jenis-jenis jamur yang bermanfaat. Beberapa jenis fungi dimanfaatkan untuk pembuatan makanan dan obat serta mengembalikan kesuburan tanah. (lus)