Konten dari Pengguna

Konversi Lahan Pertanian Menjadi Kawasan Non-pertanian Mempengaruhi Pangan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
21 Februari 2025 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bagaimana konversi lahan pertanian menjadi kawasan non-pertanian dapat mempengaruhi ketersediaan pangan di masa depan? - Sumber: pixabay.com/memorycatcher
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bagaimana konversi lahan pertanian menjadi kawasan non-pertanian dapat mempengaruhi ketersediaan pangan di masa depan? - Sumber: pixabay.com/memorycatcher
ADVERTISEMENT
Bagaimana konversi lahan pertanian menjadi kawasan non-pertanian dapat memengaruhi ketersediaan pangan di masa depan? Seiring pesatnya perkembangan kota serta meningkatnya kebutuhan akan lahan pemukiman dan industri, lahan pertanian semakin sering dialihkan untuk kepentingan lain.
ADVERTISEMENT
Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah produksi pangan akan tetap mencukupi jika lahan pertanian terus berkurang? Perubahan ini bukan sekadar masalah alih fungsi lahan, tetapi juga menyangkut ketahanan pangan bagi generasi mendatang.

Bagaimana Konversi Lahan Pertanian Menjadi Kawasan Non-pertanian Dapat Mempengaruhi Ketersediaan Pangan di Masa Depan? Ini Penjelasannya

Ilustrasi bagaimana konversi lahan pertanian menjadi kawasan non-pertanian dapat mempengaruhi ketersediaan pangan di masa depan? - Sumber: pixabay.com/sarangib
Konversi lahan pertanian menjadi kawasan nonpertanian adalah proses perubahan fungsi lahan dari kegiatan pertanian menjadi area dengan penggunaan lain, seperti pemukiman, industri, perkantoran, atau infrastruktur.
Perubahan ini sering terjadi akibat pertumbuhan penduduk, urbanisasi, serta meningkatnya kebutuhan akan ruang untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Namun, bagaimana konversi lahan pertanian ini dapat memengaruhi ketersediaan pangan di masa depan? Berikut penjelasannya.

1. Berkurangnya Luas Lahan Pertanian

Ketika lahan pertanian dialihfungsikan menjadi kawasan nonpertanian, luas lahan produktif untuk menanam tanaman pangan berkurang. Akibatnya, produksi pangan nasional menurun, sementara jumlah penduduk terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Jika tren ini terus berlanjut tanpa ada upaya penggantian lahan pertanian yang hilang, ketidakseimbangan antara produksi dan kebutuhan pangan akan semakin besar.

2. Penurunan Produksi Pangan

Lahan pertanian yang semakin menyempit berarti jumlah hasil panen juga berkurang. Jika suatu negara sebelumnya dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, konversi lahan yang berlebihan bisa membuat negara tersebut bergantung pada impor pangan.
Ini dapat meningkatkan ketidakstabilan ekonomi karena harga pangan akan lebih bergantung pada pasar global yang fluktuatif.

3. Hilangnya Lahan Subur dan Produktif

Biasanya, lahan yang dikonversi menjadi kawasan nonpertanian adalah lahan-lahan subur yang memiliki potensi tinggi dalam produksi pertanian. Jika lahan tersebut berubah menjadi kawasan industri atau perumahan, sulit untuk mengembalikannya menjadi lahan pertanian yang produktif di masa depan.

4. Dampak terhadap Keanekaragaman Pangan

Selain mengurangi produksi tanaman pangan utama, konversi lahan pertanian juga dapat mengurangi keanekaragaman pangan. Misalnya, lahan yang sebelumnya digunakan untuk menanam berbagai jenis sayuran atau buah-buahan berubah menjadi kawasan nonpertanian, masyarakat akan kehilangan akses terhadap sumber pangan yang bervariasi.
ADVERTISEMENT

5. Meningkatnya Ketergantungan pada Pangan Impor

Berdasarkan buku MONOGRAF: MAKNA KONVERSI LAHAN BAGI PETANI DAN PEMANGKU KEPENTINGAN LAINNYA, Andi Sitti Halimah, (2024), negara-negara yang mengalami konversi lahan pertanian dalam jumlah besar akan kesulitan mencukupi kebutuhan pangan dari produksi lokal. Ini bisa menyebabkan peningkatan ketergantungan terhadap impor pangan dari negara lain.

6. Dampak Sosial dan Ekonomi bagi Petani

Konversi lahan pertanian juga berdampak langsung pada kehidupan para petani. Salah satu dampak yang bisa terjadi adalah kehilangan mata pencaharian, karena lahan yang sebelumnya digarap berubah fungsi.
Demikian penjelasan mengenai bagaimana konversi lahan pertanian menjadi kawasan non-pertanian dapat mempengaruhi ketersediaan pangan di masa depan. Diperlukan kebijakan yang tepat dalam pengelolaan lahan, serta inovasi dalam sektor pertanian untuk memastikan ketahanan pangan tetap terjaga di masa depan. (DNR)
ADVERTISEMENT