Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Korelasi Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa dalam Kehidupan Sehari-Hari
24 November 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pancasila sebagai dasar negara juga berfungsi sebagai perwujudan dari kepribadian bangsa Indonesia. Korelasi Pancasila sebagai kepribadian bangsa dalam perwujudan kehidupan sehari-hari memiliki hubungan yang sangat erat.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila terdiri dari lima sila yang memuat nilai-nilai fundamental seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.
Ketahui Korelasi Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa dalam Perwujudan Kehidupan Sehari-Hari
Mengutip buku Pendidikan Kewarganegaraan karya Aim Abdulkarim (2008:12), Pancasila sebagai kepribadian bangsa memiliki pengertian bahwa sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia memiliki ciri khas tertentu.
Salah satu bentuk korelasi Pancasila sebagai kepribadian bangsa dalam perwujudan kehidupan sehari-hari adalah pada sila pertama yaitu toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan perwujudan kehidupan sehari-hari karena nilainya menjadi pedoman dan landasan moral yang mengatur perilaku masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
Berikut bagaimana Pancasila berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama menekankan pentingnya nilai religius dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap individu bebas menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya tanpa ada paksaan dari pihak lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, sila ini tercermin dalam sikap menghormati perbedaan agama, tidak melakukan tindakan yang merendahkan keyakinan orang lain, serta menciptakan lingkungan yang toleran.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila ini menegaskan bahwa setiap manusia memiliki hak dan martabat yang sama, sehingga harus diperlakukan secara adil dan bermartabat.
Dalam kehidupan sehari-hari, nilai ini diwujudkan melalui sikap empati, seperti membantu tetangga yang membutuhkan, memberikan bantuan kepada korban bencana, atau tidak melakukan diskriminasi terhadap siapa pun.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Sila ketiga mengajarkan pentingnya menjaga keutuhan dan persatuan bangsa di tengah keberagaman. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini diwujudkan melalui sikap saling menghormati budaya, adat istiadat, dan tradisi dari berbagai suku bangsa di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok, seperti mengikuti kegiatan gotong royong atau menjaga fasilitas umum, juga mencerminkan semangat persatuan.
Selain itu, menghindari konflik dan tindakan yang memecah belah bangsa menjadi bagian penting dari pengamalan sila ini.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ini menekankan pentingnya pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini bisa diterapkan melalui diskusi bersama keluarga untuk memutuskan suatu hal, seperti pembagian tugas rumah tangga atau menyelesaikan konflik.
Di tingkat komunitas, musyawarah dilakukan dalam rapat warga atau kegiatan organisasi untuk memutuskan langkah-langkah yang adil dan sesuai kebutuhan bersama.
Sila ini juga mengajarkan pentingnya mendengarkan pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak dalam pengambilan keputusan.
ADVERTISEMENT
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima mengajarkan pentingnya mewujudkan keadilan dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari, ini dapat dilihat dari upaya membantu mereka yang kurang mampu melalui kegiatan sosial. Seperti berdonasi, mengikuti kegiatan bakti sosial, atau mendukung program-program pemerintah yang bertujuan untuk pemerataan kesejahteraan.
Dengan memahami korelasi Pancasila sebagai kepribadian bangsa dalam perwujudan kehidupan sehari-hari dan mengamalkan tiap silanya, masyarakat Indonesia dapat hidup harmonis, saling mendukung, dan membangun bangsa yang kuat serta beradab. (BAI)