Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Kromatografi Lapis Tipis: Pengertian dan Prinsip Kerjanya
24 Februari 2025 13:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) merupakan salah satu jenis kromatografi yang dibedakan berdasarkan media pemisahannya. KLT disebut juga dengan Thin Layer Chromatography (TLC) yang sering digunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasi campuran kimia .
ADVERTISEMENT
KLT memanfaatkan pemisahan komponen kimia berdasarkan prinsip absorbansi dan partisi untuk memisahkan komponen-komponen campuran berdasarkan sifat polarnya. KLT sering digunakan dalam bidang farmasi, makanan dan minuman, serta laboratorium forensik.
Pengertian Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah teknik analisis yang umum digunakan untuk memisahkan campuran yang tidak volatil, seperti campuran senyawa organik. Sehingga, masing-masing komponen dapat dianalisis secara menyeluruh.
Dalam memisahkan campuran tersebut, KLT memanfaatkan distribusi senyawa analit berdasarkan perbedaan kepolaran senyawa dengan menggunakan dua fase. Fase tersebut yaitu fase diam (pelat tipis atau lempeng kaca) dan fase gerak (eluen atau pelarut).
KLT dapat digunakan untuk uji kualitatif (dapat mengidentifikasi senyawa dalam campuran) dan uji kuantitatif dengan cara KLT-densitometri. Metode ini termasuk metode yang sederhana, cepat dalam pemisahan dan cukup sensitif.
ADVERTISEMENT
KLT sangat berguna dalam laboratorium kimia untuk mengidentifikasi komponen pada sampel. KLT sering digunakan untuk analisis senyawa dalam campuran, mengidentifikasi senyawa, menentukan kemurnian senyawa, dan lain sebagainya.
Prinsip Kerja Kromatografi Lapisan Tipis
Dikutip dalam buku Potensi dan Senyawa Aktif Ganoderma Lucidum sebagai Biopestisida Nabati oleh Surahmaida dan Tri Puji Lestari Sudarwati (2018:28-29) prinsip kerja KLT yaitu memisahkan sampel berdasarkan sifat polar antara sampel dengan pelarut yang digunakan.
Teknik pemisahan senyawa pada KLT menggunakan fase diam bersifat polar (plat tipis dengan adsorben seperti silika gel, aluminium oksida atau selulosa). Sedangakn fase gerak disebut dengan eluen (disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan).
Tujuan dari penentuan eluen ini dimaksudkan agar dapat mengetahui pola sebaran senyawa pada sampel hingga dapat ditentuakn polaritas senyawa pada sampel. Tingkat polar eluen berpengaruh terhadap Rf (faktor retensi) yang diperoleh.
ADVERTISEMENT
Nilai Rf diperoleh dari jarak yang ditempuh sampel dibagi jarak yang ditempuh eluen. Nila Rf digunakan untuk mengidentifikasi macam-macam senyawa dalam sampel.
Bila Rf-nya lebih besar, maka senyawa tersebut memiliki tingkat kepolaran yang rendah, demikian sebaliknya. Nilai Rf memiliki rentang antara 0,2 - 0,8. Bila nilai Rf tinggi, maka kepolaran eluen harus dikurangi dan sebaliknya.
Itulah penjelasan mengenai pengertian dan prinsip kerja dari kromatografi lapis tipis yang bisa pembaca ketahui. Dengan hadirnya KLT ini membuat seseorang dengan mudah untuk mendeteksi suatu senyawa dalam campuran berdasarkan tingkat kepolarannya. (MRZ)