Konten dari Pengguna

Macam-Macam Majas Sindiran dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
14 Juli 2024 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi macam macam majas sindiran - Sumber: pixabay.com/sweetlouise
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi macam macam majas sindiran - Sumber: pixabay.com/sweetlouise
ADVERTISEMENT
Macam-macam majas sindiran sering digunakan dalam kalimat percakapan bahasa Indonesia. Majas sindiran adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir seseorang dengan tujuan meningkatkan kesan dan makna kata.
ADVERTISEMENT
Majas sindiran biasanya disusun dengan kalimat yang halus tapi makna dan artinya cukup tajam. Bila salah dalam menyampaikan, tidak jarang kalimat bermajas sindiran bisa menyinggung atau malah melukai perasaan seseorang.

Macam-Macam Majas Sindiran dan Contoh Kalimatnya

Ilustrasi macam macam majas sindiran - Sumber: pexels.com/pixabay
Majas sindiran merupakan salah satu majas retorika atau gaya bahasa. Gaya bahasa ini biasanya digunakan untuk menyampaikan kritik atau sindiran secara tidak langsung terhadap seseorang atau sesuatu hal.
Istilah sindiran merujuk pada ungkapan atau ucapan yang tidak langsung mengkritik atau mengomentari sesuatu, biasanya untuk menyampaikan pesan atau pendapat tanpa secara langsung menyinggung perasaan atau menghadapi seseorang secara langsung.
Berdasarkan penjelasan di buku Ultralengkap Peribahasa Indonesia, Majas, Plus Pantun, Puisi, dan Kata Baku Bahasa Indonesia, Nur Indah Sholikhati, (2019), terdapat beberapa jenis majas yang menggunakan sindiran.
ADVERTISEMENT
Macam-macam majas sindiran tersebut adalah:

1. Majas Ironi

Ini adalah jenis paling halus dari majas sindiran. Menggunakan kata-kata atau kalimat yang berlawanan dengan maksud sebenarnya, dengan tujuan mengkritik atau mengungkapkan ketidakpuasan.
Contoh: "Bagus sekali, dia sudah lupa berterima kasih."
Dalam kalimat di atas, secara kasat mata terdengar positif ("bagus sekali"), tetapi sebenarnya menyindir ketidakterima kasihannya.

2. Majas Sinisme

Majas ini digunakan untuk mengungkapkan sindiran secara kasar dan umumnya digunakan untuk mengkritik atau mencemooh sesuatu.
Contoh: "Kamu adalah ahli dalam menghancurkan semua semangat yang ada."

3. Majas Sarkasme

Mengandung sindiran tajam dan mengolok-olok. Bisa juga dengan menggunakan ekspresi yang berlebihan atau terlalu dramatis untuk menyampaikan kritik.
Contoh: “Kamu cita-citanya jadi dokter ya? Soalnya tulisanmu bagus banget, aku nggak bisa membacanya”
ADVERTISEMENT

4. Majas Satire

Majas ini biasa digunakan untuk mengkritik atau mengejek dengan cara yang lebih halus.
Contoh: "Kamu ingin jadi ketua OSIS? Pasti bakal seru nih!"

5. Majas Innuendo

Mengandung sindiran tersembunyi yang hanya dapat dipahami oleh orang tertentu.
Contoh: “Dia memang ‘ahli’ dalam mengelola proyek.” (Maksud sebenarnya: dia sangat tidak kompeten)
Penggunaan macam-macam majas sindiran tersebut bisa disesuaikan dengan topik yang sedang dibicarakan. Intinya, sindiran bisa disampaikan secara halus maupun terang-terangan. (DNR)